Minggu, 01 Januari 2017

Ilmu Budaya Dasar ( Bagian 9 )





Nilai2 budaya merupakan nilai2 yg disepakati & tertanam dlm suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yg mgkr pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol2, dgn karakteristik tertentu yg dpt dibedakan 1 & lainnya sbg acuan prilaku & tanggapan atas apa yg akan trjadi/ sdg trjadi.
Nilai2 budaya akan tmpk pada simbol2, slgn, mt, vs ms,/ sesuatu yg nmpk sbg acuan pokok mt suatu lingkungan/ organisasi.
Ada 3 hal yg terkait dgn nilai2 budaya ini yaitu:
  1. Simbol2, slgn/ yg lainnya yg kelihatan kasat mata (jls)
  2. Sikap, tindak laku, gerak gerik yg muncul akibat slgn, mt tersebut
  3. Kepercayaan yg tertanam (believe system/BS) yg mgkr & menjadi kerangka acuan dlm bertindak & brprilaku (tdk terlihat
Menurut Koentjaraningrat (1987:85) adalah nilai budaya terdiri dari konsepsi2 yg hdp dlm alam fikiran sbhgn bsr warga masyarakat mengenai hal2 yg mereka anggap amat mulia. Clyde Kluckhohn dlam Pelly Clyde Kluckhohn dalam Pelly (1994/ tahun 94) mendefinisikan nilai budaya sbg konsepsi umum yg terorganisasi, yg mempengaruhi perilaku yg berhubungan dngn alam, kedudukan manusia dlm alam, hbgn orang dngn orang & tentang hal2 yg di ingini & tdk di ingini yg mungkin bertalian dngn hbgn orang dngn lingkungan & sesama manusia.

 

 

 

Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Syarat terjadinya proses akulturasi adalah adanya persenyawaan (affinity) yaitu penerimaan kebudayaan tanpa rasa terkejut, kemudian adanya keseragaman (homogenity) seperti nilai baru yang tercerna akibat keserupaan tingkat dan corak budayanya

Akulturasi bisa terjadi melalui kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam, antara lain sebagai berikut.
  1. Kontak sosial pada seluruh lapisan masyarakat, sebagian masyarakat, atau bahkan antar individu dalam dua masyarakat.
  2. Kontak budaya dalam situasi bersahabat atau situasi bermusuhan.
  3. Kontak budaya antara kelompok yang menguasai dan dikuasai dalam seluruh unsur budaya, baik dalam ekonomi, bahasa. teknologi. kemasyarakatan. agama, kesenian, maupun ilmu pengetahuan.
  4. Kontak budaya antara masyarakat yang jumlah warganya banyak atau sedikit.
  5. Kontak budaya baik antara sistem budaya, sistem sosial, maupun unsur budaya fisik

 

Contoh-contoh Akulturasi :

a. Seni Bangunan
Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa. Sedangkan candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti pripih dan abu jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.

b. Seni Tarian
Tari Betawi. Sejak dulu orang Betawi tinggal di berbagai wilayah Jakarta. Ada yang tinggal di pesisir, di tengah kota dan pinggir kota. Perbedaan tempat tinggal menyebabkan perbedaan kebiasaan dan karakter. Selain itu interaksi dengan suku bangsa lain memberi ciri khas bagi orang Betawi. Tari yang diciptakanpun berbeda. Interaksi orang Betawi dengan bangsa Cina tercipta tari cokek, lenong, dan gambang kromong.

c. Seni Berpakaian
Pakaian Adat Betawi, orang Betawi pada umumnya mengenal beberapa macam pakaian. Namun yang lazim dikenakan adalah pakaian adat berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher (jas tutup) yang digunakan sebagai stelan celana panjang Melengkapi pakaian adat pria Betawi ini, selembar kain batik dilingkari pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Para wanita biasanya memakai baju kebaya, selendang panjang yamg menutup kepala serta kain batik. Pada pakaian pengantin, terlihat hasil proses asimilasi dart berbagai kelompok etnis pembentuk masyarakat Betawi. Pakaian yang digunakan pengantin pria, yang terdiri dari: sorban, jubah panjang dan celana panjang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab. Sedangkan pada pakaian pengantin wanita yang menggunakan syangko (penutup muka), baju model encim dan rok panjang memperlihatkan adanya pengaruh kebudayaan Cina Uniknya, terompah (alas kaki) yang dikenakan oleh pengantin pria dan wanita dipengaruhi oleh kebudayaanArab.

d. Adat Kebiasaan
Tradisi membagi rezeki saat hari raya sebenarnya terjadi karena proses akulturasi budaya Tionghoa dengan Islam. Memberi dengan ketulusan hati merupakan bagian luhur dari menjalankan kewajiban sebagai manusia. Dan lebih indah lagi jika segala kebajikan dilakukan di hari raya. Menjalankan tradisi tentu merupakan bagian dari kebajikan. Tradisi yang diwariskan leluhur sejatinya tetap dilaksanakan karena mengandung nilai-nilai moral yang bertujuan baik. Salah satu tradisi Lebaran yang tak kalah populer adalah berbagi rezeki.
 
 
 
 
 
 
Teori-teori budaya :
 
 
 
Menurut Atmadja, teori kebudayaan adalah kebudayaan yang timbul sebagai suatu usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuj kearah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat mengembangkan atau memperkaya kebudayaan itu sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
 
 
Dalam Koentjaraningrat, (2003 : 74 ) J.J Honingmann mengatakan bahwa ada tiga wujud kebudayaan, yaitu :
  1. Ideas
Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup. Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.
  1. Activities
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.
  1. Artifacts
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.
Sedangkan  (dalam Koentjaraningrat. 2003:81) terdapat tujuh unsur kebudayaan menurut C. Kluckhon,  antara lain :
  1. Bahasa
  2. Sistem pengetahuan
  3. Organisasi sosial
  4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
  5. Sistem mata  pencarian  hidup
  6. Sistem  religi
  7. Kesenian
Kebudayaan, sebagai suatu pengetahuan yang dipelajari orang sebagai anggota dari suatu kelompok, tidak dapat diamati secara langsung. Jika kita ingin menemukan hal yang diketahui orang maka kita harus menyelami alam pikir mereka, dimam-mana setiap orang mempelajari kebudayaan mereka dengan mengamati oarang lain, mendengarkan mereka,kemudian membuat suatu kesimpulan. Maka disinilah peran seorang etnograper meleakukan proses yang sama yaitu dengan memahami hal yang dilihat dan didengarkan untuk menyimoulkan hal yang diketahui orang dimana hal ini meliputi pemikiran atas kenyataan. Dalam melakukan kerja lapoangan, etnografer membuat sebuah kesimpulan budaya dari tiga sumber sehingga hal ini menjadi dasar adanya saling keterkaitan yamg sangat kuat tentang Etnograpi dan Kebudayaan itu sendiri


Kenali Budaya

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya yang telah ada. Hal pertama yang dapat dilakukan ialah mengenali budaya yang ada. Dengan mengenal budaya anda, paham apa saja budaya yang diwariskan nenek moyang, anda akan lebih mudah untuk melestarikan budaya anda karena anda telah benar-benar memahami sehingga mengerti bagaimana cara untuk menjaga budaya tersebut.
Dalam hal ini, ada berbagai macam cara yang dapat anda lakukan untuk mengenali budaya anda.
1. Mencari tahu tentang budaya anda
Jika anda memang belum benar-benar memahami budaya anda, hal yang harus anda lakukan ialah anda harus mencari tahu berbagai macam informasi yang berhubungan dengan budaya anda. Anda bisa mendapatkan informasi tersebut melalui bermacam-macam literatur seperti buku, ensiklopedi, atau bisa juga melalui surat kabar. Apalagi, saat ini, banyak literatur yang membahas mengenai budaya dan kebudayaan sehingga anda akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai budaya anda.
Selain dari literatur cetak, anda pun dapat mempelajari tentang budaya melalui internet. Dengan perkembangan teknologi yang makin pesat karena pengaruh globalisasi, tentu saja akan menjadi kemudahan untuk anda dalam mendapatkan informasi yang lengkap mengenai budaya anda. Contohnya yaitu jika anda adalah orang Jawa yang ingin memperdalam pengetahuan anda mengenai budaya Jawa, anda bisa membaca berbagai buku budaya Jawa atau cukup mencari infonya melalui website-website tertentu.
2. Mengikuti kegiatan budaya
Untuk dapat mengenal budaya yang ada di daerah anda, setelah mempelajari tentang budaya anda, mengikuti kegiatan budaya merupakan langkah yang tepat. Jika anda mengikuti kegiatan budaya ini, tentu saja anda akan lebih cinta terhadap budaya yang ada. Dalam mengikuti kegiatan budaya, sebaiknya anda terlibat langsung di dalam sebuah kontes misalnya sebab jika anda hanya mengikuti kegiatan budaya sebatas sebagai penonton atau peserta saja, anda tidak akan mendapatkan pengalaman yang mengesankan. Misalnya saja anda ingin mengikuti kegiatan budaya Banyumas seperti pementasan kentongan. Akan lebih baik jika anda menjadi pemain kentongan tersebut sebab anda akan lebih merasakan euforia kebudayaan anda. Selain itu, terlibat langsung dalam kegiatan budaya juga akan menambah kecintaan anda pada budaya anda tersebut. Anda pun akan mendapatkan sebuah pengalaman baru yang tentu saja tidak dapat dilupakan sebab kegiatan kebudayaan biasanya digelar dalam acara tertentu.
3. Bergabung dalam komunitas
Jika anda ingin mengenal budaya Indonesia dan budaya di daerah anda khususnya, cara lain yang dapat anda lakukan ialah dengan bergabung dengan komunitas budaya yang ada di sekitar daerah anda. Ada berbagai hal yang akan anda dapatkan disini. Pertama, anda bisa lebih mengenal budaya anda sebab dalam sebuah komunitas, akan ada beberapa tokoh kebudayaan yang sering berkunjung untuk menambah pengetahuan anda atau bisa juga mereka bertukar pikiran dengan anda dan anggota komunitas lain tentang budaya untuk menghindari penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan Lalu, untuk mempererat tali persaudaraan dan kekompakan dalam melestarikan budaya, sebuah komunitas akan membuat acara tertentu yang bertemakan

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar