1. Macam-macam kecemasan manusia menurut
Sigmund Freud :
a. Kecemasan
objektif atau Kenyataan.
Kecemasan obyektif
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam
dunia luar. Contohnya : seorang anak yang takut akan kegelapan dan seseorang
yang cemas akan serangga.
b. b. Kecemasan
Neurotis (saraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari
naluriah. Contohnya : kasus yang teman saya alami, bahwa setiap melihat atau
bahkan menuliskan buah “rambutan”, maka bulu kuduk teman saya akan berdiri dan
merinding dibuatnya.
c. Kecemasan
Moral
Kecemasan moral disebabkan karena pribadi seseorang.
Contohnya : seseorang yang merasa kecantikannya ditandingi oleh lawannya, oleh
karena itu ia merasa dengki, ataupun membencinya.
2. Faktor Penyebab Kegelisahan
Bukan merupakan sebuah kepastian bahwa akar penyebab
kegelisahan selalu bermula dari faktor keluarga atau metode pendidikan yang
diterapkan oleh kedua orang tua. Bahkan, terkadang ia muncul dari diri
penderita sendiri dan itu merupakan faktor sangat dominan dan berpengaruh dalam
semua aspek keberadaan manusia sampai akhir
hayatnya. Faktor penyebab kegelisahan antara lain:
a. Dari Dalam
Faktor kegelisan dari dalam diri seseorang antara lain:
1. Cinta Diri
Kecintaan seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang
wajar, namun sebagian orang telah berlebihan dalam mempertahankan cinta
tersebut, sehingga terbebani dengan berbagai macam penderitaan dan rasa sakit.
Dalam pembahasan ini, yang dimaksud cinta diri adalah kecintaan melampaui
batas, perhatian berlebihan terhadap diri sendiri, dan sangat sensitif terhadap
segala hal yang berkaitan dengan itu, sehingga ia tidak mendapati musibah yang
lebih parah dari penyakit tersebut.
Ya perhatian yang
berlebihan terhadap diri akan menyebabkan munculnya keinginan buruk dalam diri
seseorang, seperti ingin meraih kecintaan dari semua manusia, mengharapkan
kehadiran mereka dengan patuh dan mau melaksanakan perintahnya secara
keseluruhan demi memperoleh kerelaannya.
2. Lalai dalam
Mengingat Allah
Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa
was-was dalam keadaan tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang
dalam mengingat Allah, berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan
perintah dan larangan-Nya. Terkadang was-was juga akan muncul dari setan yang
telah mengguncangkan jiwanya.
Ya, orang yang
hatinya bersih dan yakin kepada Allah tidak akan terkena penyakit ini, kecuali
bila menderita cacat atau penyakit tertentu. Dari sudut pandang agama,
mengingat Allah ibarat benteng kuat dan baju besi yang melindungi manusia dari
berbagai macam bahaya, seperti penyakit kejiwaan. Sebagaimana, kita juga dapat
menjadikannya sebagai pijakan dalam proses pengobatannya. Beberapa riwayat
menyebutkan bahwa was-was bisa muncul sebagai akibat perbuatan haram dan
mungkar, sebaliknya mencari perlindungan Allah dapat mencegah seseorang dari
dampak negatifnya.
3. Gejolak Hati
Terkadang was-was
muncul dalam keadaan tertentu lantaran kegalauan hati yang sangat keras akan
hal-hal yang spele dan remeh. Ketika ia tidak mendapatkan sesuatu yang dapat
menyibukkan dirinya, ia akan memikirkan problem dan khayalan sia-sia, sehingga
sering kali hal itu menyeretnya kedalam kubangan was-was.
Karena itu, ketika
seorang anak kecil megotori badannya, maka ia akan segera melawan guncangan
jiwa lantaran takut akan hukuman ibunya dengan cara mencuci kotoran tersebut
berulang kali. Dan, pengulangan itu memberikan kemungkinan bagi muncul dan
tertanamnya pemikiran yang bersifat was-was tersebut. Sebagian orang
berkeyakinan bahwa pemikiran yang disertai perasaan was-was sebenarnya
merupakan sejenis kegelisahan yang timbul dari penyakit kejiwaan yang dapat
disembuhkan dengan mudah.
4. Rasa Takut
dan Malu
Mungkin, sifat malu merupakan salah satu diantara faktor
penyebab was-was, sebab seorang pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan
inilah yang mengharuskan kita membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.
Karena itu, mereka
yang pada masa kecilnya telah mendapatkan pelecehan dan perlakuan keras, pada
masa dewasanya tidak akan mampu menghadapi problem yang sangat besar dan
menyelesaikannya secara benar. Ini menunjukkan bahwa seorang pemalu akan
berusaha dengan berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan penilaian dan cemoohan orang lain.
Inilah yang mendorongnya melakukan pekerjaan secara berulang agar dapat
menyelesaikannya sebaik mungkin, yang pada akhirnya menjerumuskannya kedalam
was-was.
5. Tidak Merasa
Aman
Dalam keadaan tertentu, perasaan tidak aman merupakan faktor
penyebab terjadinya was-was. Dengan kata lain, sebagian orang akan menderita
was-was lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan
semacam ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya
kemampuan dalam mengendalikan diri.
Tidak diragukan lagi
bahwa benturan kejiwaan yang datang secara tiba-tiba pada diri seseorang akan
mendorong munculnya perasaan tidak aman dalam diri , yang kemudian akan
menyebabkan tertimpa was-was. Sebagaimana, tekanan jiwa akan menghilangkan
perasaan aman dalam pikiran seseorang. Ini juga merupakan penyebab lemahnya
kepribadian dan menjadikannya sebagai sasaran empuk bagi penyakit was-was.
6. Jiwa yang
Lemah
Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu
taraf dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga
kita mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang
dialaminya. Ketika ia menampakkan keinginan agar seluruh pekerjaannya sebanding
dengan orang yang lebih utama darinya, maka perasaan ini akan berubah kedalam
bentuk perasaan lemah.
3. Cara untuk menghilangkan perasaan gelisah
yang Anda alami:
1. Usahakan agar pikiran Anda tetap tenang, dan jangan
terlalu berburuk sangka terhadap segala sesuatu.
2. Carilah tempat yang sesuai dengan kesukaan Anda untuk
menenangkan kegelisahan yang Anda alami.
3. Curhat atau berbagi perasaan Anda kepada orang lain yang
Anda anggap mampu untuk bisa membantu Anda dalam menghilangkan kegelisahan yang
Anda alami.
4. Jangan terpengaruh dengan situasi yang memanas dan
membuat Anda selalu terpikirkan tentang rasa gelisah tersebut.
5. Prioritaskan yang terpenting dulu sebelum Anda
berbuat.
6. Segeralah bangkit dan semangat dari kegelisahan itu,
melalui kejernihan dan kepekaan dalam menganalisis segala sesuatu yang terjadi.
Baik yang akan terjadi maupun yang sudah terjadi, dan jangan mudah mengambil
keputusan yang diambil dari diri Anda sendiri.
7. Luangkan sedikit waktu Anda, untuk mengisi hal yang
positif dan dapat menenangkan kegelisahan yang Anda alami
8. Berdo'alah dan mintalah petunjuk kepada Tuhan, karena
segala sesuatu itu atas takdirNYA.
9. Gunakanlah alternatif pengobatan yang bisa membantu Anda,
seperti meditasi, mediasi, terapi, ataupun yang lain.
Sumber :
http://agarpercayadiri.com/cara_menghilangkan_perasaan_gelisah.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar