Senin, 16 Januari 2017

Ilmu Budaya Dasar ( Bagian 10 )


A.      Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.

 

B.   Penyebab Setiap Dari Kita Mempunyai Harapan.

 

1. Dorongan kodrat

Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, sedih , dsb

 

2. Dorongan Kebutuhan Hidup

Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :

1.Kelangsungan hidup (survival)

2..Keamanan (safety)

3.Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)

4.Diakui lingkungan (status)

5.Perwujudan cita-cita (self actualization)

 

a. Kelangsungan hidup (survival)

Setiap dari kita selalu ingin Isurvive dalam setiap keadaan. Meski sebagian orang lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya meski sebenarnya kontrak hidupnya belum habis. Tapi, saya yakin itu hanya sebagian kecil saja.

 

b. Keamanan

Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.

 

c. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai

Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi, sebagai manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang hak. Termasuk dalam masalah “cinta”. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk dicintai orang tua kita, yaaa kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu kewajiban kita.

 

d. Status

Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa diri kita.

 

e. Perwujudan cita-cita

Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

 

 

C.      Keyakinan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan hal yang sangat penting ditanamkan dalam diri.Dengan kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa akan menyadarkan kita bahwa segala yang ada baik alam semesta maupun isinya adalah bersumber dari Tuhan.Orang yang tidak memiliki  kepercayaan akan merasa ragu,bimbang,hawatir ,serta yang lainnya.Agama adalah sebagai wadah untuk mempercayai dan meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa,serta segala sesuatu yang berkaitan dengan itu.

 

Orang yang percaya akan memiliki kepasrahan dalam dirinya.Sehingga orang tersebut akan memiliki kepastian dalam hidupnya.Meyakini dan mempelajari sifat-sifat Tuhan yang serba maha ,maka kita sebagai manusia akan semakin merasakan dan menyadari bahwa manusia sesungguhnya penuh dengan keterbatasan.Dengan keyakinan terhadap tuhan maka manusia akan dapat memperkecil bahkan menghilangkan rasa egoisme yang sering menyesatkan hidupnya.

 

A.Cara meyakini Adanya Tuhan

1. Agama Pramana/Sabda pramana adalah cara untuk meyakini tuhan itu dengan membaca       kitab-kitab terutama kitab suci

2. Pratyaksa pramana yaitu cara untuk meyakini keberadaan  tuhan dangan merasakan,  mengalami,atau melihat langsung dengan jelas dan nyata.

3. Anumana Pramana adalah cara meyakini keberadaan tuhan dengan jalan menarik suatu kasimpulan berdasarkan atas logika dari gejala alam.

 

D.      Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.

 

Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.

 

Macam-Macam Percaya Diri :

 

Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan pede/percaya diri yaitu ada empat macam, yaitu :

1.Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.

2.Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.

3.Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.

4.Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)

 

Berdasarkan paparan tentang percaya diri, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.

 

Akibat Kurang Percaya Diri

 

Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :

 

a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.

 b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)

 c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan

 d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah

 e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)

 f. Canggung dalam menghadapi orang

 g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan

 h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis

 i. Terlalu perfeksionis

 j. Terlalu sensitif (perasa)

 

Sebaliknya, orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.

 

 

E.       Disini saya akan memberikan sebuah ilustrasi sederhana tentang hubungan kepercayaan dan kejujuran dalam karir seseorang sebagai bawahan di sebuah perusahaan. Misalnya saja, seorang manager meminta bawahannya untuk mengganti perlengkapan perusahaan yang sudah kadaluarsa. Manager itu memberikan kepercayaan penuh pada karyawannya dalam mengelola dana yang dialokasikan untuk pembelian perlengkapan perusahaan yang sudah kadaluarsa itu. Saat melakukan transaksi mulai dari pencairan dana sampai pembelian perlengkapan perusahaan tersebut, ternyata masih ada banyak dana yang tersisa dari hasil pembelian. Saat mengetahui bahwa dana yang tersisa

memiliki jumlah yang besar, karyawan itupun mulai tergoda dan berpikiran serta melakukan pemalsuan bukti-bukti pembelian dengan menambahkan nominal uang pada setiap pembelian barang. Ia berpikir bahwa managernya itu tidak akan pernah tahu apa yang dilakukannya ini. Justru ternyata sebaliknya, manager tersebut sebenarnya hanya ingin mencobai karyawan itu dan iapun ketahuan telah memalsukan bukti-bukti pembelian demi meraup keuntungan dari sisa hasil pembelian. Karwayan ini akhirnya dipecat secara tidak hormat karena telah merugikan perusahaan tempat ia bekerja itu.

Dari ilustrasi singkat diatas, seharusnya kita sadar bahwa kejujuran itu tidak pernah membawa musibah bagi diri kita. Namun sebaliknya, kejujuran itu justru memberikan sebuah hasil positif bagi diri kita yaitu kepercayaan orang yang kuat untuk diri kita dan akan sangat membantu kita juga dalam kehidupan kita sekarang dan nanti.

Kejujuran dan Kepercayaan dalam Hidup itu diibaratkan seperti pohon dan  air. Pohon merupakan kehidupan, air merupakan kejujuran dan keindahan dari pohon tersebut merupakan kepercayaan. Tanpa air, pohon tidak akan tumbuh sempurna dan akirnya iapun kering dan mati. Tetapi jika pohon itu memiliki air yang cukup maka pohon itu akan tumbuh subur dan indah.

 

F.       Kepercayaan Pada Pemerintah

Kepercayaan kepada pemerintah adalah suatu bentuk penghargaan atau suatu penghargaan kepada orang yang memerintah baik itu pemerintah negara atau pemerintah daerah, kepercayaan kepada pemerintah dapat dilakukan dengan tindakan atau pun hanya dengan dukungan kepada pemerintah itu sendiri, bentuk penghargaan berupa tindakan yaitu dapat ditunjukan dengan cara ikut serta dalam program program pemerintah dalam membangun daerah atau negara yang dipimpin oleh pemerintah itu sendiri, sedangkan bentuk kepercayaan berupa dukungan yaitu dapat dilakukan dengan cara memberikan dukungan secara sosial atau dukungan secara moral terhadap pemerintah sehingga dengan sendirinya kita akan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada pemerintah itu sendiri.

 
 
 
 
Sumber :
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar