PENGERTIAN PROSA BARU,PROSA LAMA dan PUISI
Prosa
Baru
Prosa
baru merupakan
pancaran dari masyarakat baru. Karya-karya prosa yang dihasilkan oleh
masyarakat baru Indonesia mulai fleksibel dan bersifat universal; ditulis dan
dilukiskan secara lincah serta bisa dinikmati oleh lingkup masyarakat yang
lebih luas.
Ciri - ciri prosa baru :
1. Dinamis, perubahannya cepat
2. Rakyat Sentris, mengambil bahan dari
rakyat sekitar
3. Realistis, bentuknya roman, novel,
cerpen, drama, kisah, dsb.
4. Di pengaruhi sastra Barat
5. Nama pencipta selalu dicantumkan
Jenis jenis prosa baru :
Roman
Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella
‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan
pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik.
Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku.
lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih
pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh
Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya
Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang
menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling
menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu
tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh
Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah
yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu
karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri
(otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga
dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof.
Dr. B.J Habibie, Ki Hajar Dewantara.
Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan
pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang
isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
Resensi
Resensi adalah pembicaraan /
pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat
memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti
tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan
saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu
masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya
bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya,
seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera
pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi. dan
tidak boleh di sentuh oleh siapa pun.
Prosa Lama
Prosa
lama merupakan
karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat.
Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan,
disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan kebudayaan
Islam masuk ke indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan tulisan, bentuk
tulisan pun mulai banyak dikenal.
Ciri ciri prosa lama :
1. Statis, lamban perubahannya
2. Istana Sentris, bersifat kerajaan
3. Bersifat fantastis, bentuknya
hikayat, dongeng
4. Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab
5. Tidak ada pengarang atau anonim
Contoh Prosa Lama:
1. Hikayat,
berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri,
pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib.
Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan
dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil
tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung,
Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji
Semirang, Hikayat Raja Budiman.
2. Sejarah
(tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil
dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa
dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan
silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para
sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka
Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
3. Kisah,
adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu
tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan,
Kisah Abdullah ke Jedah.
4. Dongeng,
adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya,
yaitu sebagai berikut:
a. Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan
binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita
binatang). Beberapa contoh fabel, adalah: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan
Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan
Serigala, Burung Bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dll.
b. Mite (Mitos), adalah cerita-cerita yang
berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai
mempuyai kekuatan gaib. Contoh-contoh sastra lama yang termasuk jenis mitos,
adalah: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng
tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dll.
c. Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan
tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh: Legenda
Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dll.
d. Sage, adalah cerita lama yang berhubungan
dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan
keajaiban seseorang. Beberapa contoh sage, adalah: Calon Arang, Ciung Wanara,
Airlangga, Panji, Smaradahana, dll.
e. Parabel, adalah cerita rekaan yang
menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau
perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata,
Bhagawagita, dll.
f. Dongeng jenaka, adalah cerita tentang
tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan masing-masing dilukiskan
secara humor. Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dll.
5. Cerita
berbingkai, adalah cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang
dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.
Puisi
Secara etimologis, kata puisi dalam
bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa
Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem.
Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet
berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani
sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang
hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah
orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf,
negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.
Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6)
mengumpulkan definisi puisi yang pada umumnya dikemukakan oleh para penyair
romantik Inggris sebagai berikut.
(1) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan
puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair
memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya
seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat
berhubungannya, dan sebagainya.
(2) Carlyle mengatakan bahwa puisi
merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu
memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata
disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu
seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.
(3) Wordsworth mempunyai gagasan bahwa
puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan
atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan
pernyataan perasaan yang bercampur-baur.
(4) Dunton berpendapat bahwa sebenarnya
puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa
emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan
disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya
tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti
musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).
(5) Shelley mengemukakan bahwa puisi
adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja
peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat
seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan
karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang
paling indah untuk direkam.
Dari definisi-definisi di atas memang
seolah terdapat perbedaan pemikiran, namun tetap terdapat benang merah. Shahnon
Ahmad (dalam Pradopo, 1993:7) menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas
terdapat garis-garis besar tentang puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa
emosi, imajinas, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata,
kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur.
UNSUR UNSUR PUISI :
1. Kata adalah unsur utama terbentuknya
sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan
keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi
sebuah larik.
2. Larik (atau baris) mempunyai
pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata
saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah
kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada
batasan.
3. Bait merupakan kumpulan larik yang
tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi
lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi
baru tidak dibatasi.
4. Bunyi dibentuk oleh rima dan irama.
· Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi
yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.
· Irama (ritme) adalah pergantian tinggi
rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama
disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya
karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata
yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau
panjang pendek kata.
5. Makna adalah unsur tujuan dari
pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan
dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis puisi disampaikan.
Adapun secara lebih detail, unsur-unsur
puisi bisa dibedakan menjadi dua struktur, yaitu struktur batin dan struktur
fisik.
1. struktur batin
Struktur batin puisi, atau sering pula
disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut.
· Tema/makna (sense);media puisi adalah
bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus
bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
· Rasa (feeling)yaitu sikap penyair
terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan
rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair,
misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial,
kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan
pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu
masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya
bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan,
pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang
sosiologis dan psikologisnya.
· Nada (tone)yaitu sikap penyair
terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat
menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca
untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca,
dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
· Amanat/tujuan/maksud (itention)sadar
maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan
tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui
dalam puisinya.
Sedangkan struktur fisik puisi, atau
terkadang disebut pula metode puisi, adalah sarana-sarana yang digunakan oleh
penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Struktur fisik puisi meliputi
hal-hal sebagai berikut.
· Perwajahan puisi (tipografi)yaitu
bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri,
pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan
pemaknaan terhadap puisi.
· Diksiyaitu pemilihan kata-kata yang
dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra
yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus
dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan
makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
· Imajiyaitu kata atau susunan kata-kata
yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran,
dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji
penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat
mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa
yang dialami penyair.
· Kata kongkretyaitu kata yang dapat
ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini
berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju:
melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan kata kongkret
“rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan,
dll.
· Bahasa figuratifyaitu bahasa berkias
yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu
(Soedjito, 1986:128). Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis,
artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa
figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora,
simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora,
pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem
pro parte, hingga paradoks.
· Versifikasiyaitu menyangkut rima,
ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal,
tengah, dan akhir baris puisi.
JENIS JENIS PUISI :
Puisi
terdiri dari puisi lama dan puisi baru :
1.
puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat
oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
· Jumlah kata dalam 1 baris
· Jumlah baris dalam 1 bait
· Persajakan (rima)
· Banyak suku kata tiap baris
· Irama
Ciri puisi lama:
· Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal
nama pengarangnya.
· Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi
merupakan sastra lisan.
· Sangat terikat oleh aturan-aturan
seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis-jenis
puisi lama :
· Mantra adalah ucapan-ucapan yang
dianggap memiliki kekuatan gaib.
· Pantun adalah puisi yang bercirikan
bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2
baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun
menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki,
jenaka.
· Karmina adalah pantun kilat seperti
pantun tetapi pendek.
· Seloka adalah pantun berkait.
· Gurindam adalah puisi yang berdirikan
tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
· Syair adalah puisi yang bersumber dari
Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau
cerita.
· Talibun adalah pantun genap yang tiap
bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
2.
puisi baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas
daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Baru:
· Bentuknya rapi, simetris;
· Mempunyai persajakan akhir (yang
teratur);
· Banyak mempergunakan pola sajak pantun
dan syair meskipun ada pola yang lain;
· Sebagian besar puisi empat seuntai;
· Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra
(kesatuan sintaksis)
· Tiap gatranya terdiri atas dua kata
(sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-jenis Puisi Baru Menurut isinya,
puisi dibedakan atas :
· Balada adalah puisi berisi
kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan
8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima
berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan
sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko
Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.
· Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan,
tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati
seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia
Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan
sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati
(guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.
· Ode adalah puisi sanjungan untuk orang
yang berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun,
membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu
atau peristiwa umum.
· Epigram adalah puisi yang berisi
tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunaniepigramma yang berarti
unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan
pedoman, ikhtibar; ada teladan.
· Romansa adalah puisi yang berisi
luapan perasaan cinta kasih. Berasal dari bahasa PerancisRomantique yang
berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih
mesra
· Elegi adalah puisi yang berisi ratap
tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau
keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian
seseorang.
· Satire adalah puisi yang berisi
sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin Satura yang berarti sindiran;
kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas
pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)
Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat
dari bentuknya antara lain:
· Distikon, adalah puisi yang tiap
baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai).
· Terzina, puisi yang tiap baitnya
terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai).
· Kuatrain, puisi yang tiap baitnya
terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai).
· Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya
terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai).
· Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya
terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai).
· Septime, adalah puisi yang tiap
baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai).
· Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap
baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai).
· Soneta, adalah puisi yang terdiri atas
empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing
empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari
kata sonneto (Bahasa Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi
soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri
Belanda diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah
mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk
soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau
Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang
menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris).
selain puisi lama dan puisi baru
terdapat juga jenis puisi kontemporer yaitu :
Kata kontemporer secara umum bermakna
masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan
perkembangan keadaan zaman. Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan
sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi kontemporer berusaha
lari dari ikatan konvensional puisi iti sendiri. Puisi kontemporer seringkali
memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata
makin kasar, ejekan, dan lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambing
intuisi, gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting
lagi.
Tokoh-tokoh puisi kontemporer di
Indonesia saat ini, yaitu sebagai berikut:
· Sutardji Calzoum Bachri dengan tiga
kumpulan puisinya O, Amuk, dan O Amuk Kapak
· Ibrahim Sattah dengan kumpulan
puisinya Hai Ti
· Hamid Jabbar dengan kumpulan puisinya
Wajah Kita
Puisi kontemporer dibedakan menjadi 3
yaitu
· Puisi mantra adalah puisi yang
mengambil sifat-sifat mantra. Sutardji Calzoum Bachri adalah orang yang pertama
memperkenalkan puisi mantra dalam puisi kontemporer. Ciri-ciri mantra adalah:
· Mantra bukanlah sesuatu yang
dihadirkan untuk dipahami melainkan sesuatu yang disajikan untuk menimbulkan
akibat tertentu
· Mantra berfungsi sebagai penghubung
manusia dengan dunia misteri
· Mantra mengutamakan efek atau akibat
berupa kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada perintah.
PENGERTIAN AUTOBIOGRAFI dan BIOGRAFI
Biografi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu bios yang berarti hidup, dab graphien yang berarti tulis. Dengan kata
lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara
sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang.
Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa
lebih dari satu buku.
Perbedaannya adalah, biografi singkat
hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran
pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi, tentunya,
informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan
tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.
Biografi menganalisa dan menerangkan
kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan
hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi
hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya.
Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau
tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan
mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita
mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih
hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa periode waktu
tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu (misalnya
"masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan pencapaian").
Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian
tertentu.
Biografi memerlukan bahan-bahan utama
dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat,
buku harian, atau kliping koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya
berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan
subyek biografi itu.
Biografi adalah suatu kisah atau
keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekaan
(non-fiction / kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar
daftar tangga lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang,tetapi juga
menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian
tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi.
Macam-macam Biografi :
*
Berdasarkan sisi penulis
*
Berdasarkan Isinya
*
Berdasarkan persoalan yang dibahas
*
Berdasarkan penerbitannya
Berdasarkan sisi penulis :
1. Autobiografi.
Ditulis sendiri oleh tokoh yang tercatat
perjalanan hidupnya
2. Biografi.
Ditulis oleh orang lain, berdasarkan izin
penulisan dibagi atas :
Authorized biography, yaitu biografi
yang penulisannya seizin atau sepengetahuam tokoh didalamnya
Unauthorized biography, yaitu ditulis
seseorang tanpa sepengetahuan atau izin dari tokoh di dalamnya (biasanya karena
telah wafat)
Berdasarkan Isinya :
Biografi Perjalanan Hidup, Isinya berupa
perjalanan hidup lengkap atau sebagian paling berkesan.
Biografi Perjalanan Karir, Isinya berupa
perjalanan karir dari awal karir hingga karir terbaru, atau sebagian perjalanan
karir dalam mencapai sukses tertentu.
Berdasarkan persoalan yang dibahas :
Biografi politik
yaitu penulisan tokoh-tokoh di negeri ini dari
sudut politik. Dalam biografi semacam ini bahan-bahan dikumpulkan biasanya
melalui riset. Namun, biografi semacam ini kadang kala tidak lepas dari
kepentingan penulis ataupun sosok yang ditulisnya.
Intelektual biografi
yang juga disusun melalui riset dan segenap temuan
dituangkanpenulisnya dalam gaya penulisan ilmiah.
Biografi jurnalistik ataupun biografi
sastra
yaitu materi penulisan biasanya
diperoleh dari hasil wawancara terhadap tokoh yang akan ditulis maupun yang
menjadi rujukan sebagai pendukung penulisan. Ini lebih ringan karena Cuma
keterampilan dan wawancara.
Berdasarkan
penerbitannya :
Buku Sendiri
Penerbitan
buku kategori ini dilakukan atas inisiatif penerbit dengan seluruh biaya
penulisan, percetakan, danpemasaran ditanggung oleh produsen. Biografi jenis
ini biasanya memuat kisah hidup tokoh-tokoh yang diperkirakan akan menarik
perhatian publik.
Buku Subdisi
Ongkos pembuatan buku jenis ini sebagian
dibiayai oleh sponsor. Biasanya pola ini dilakukan pada buku-buku yang
diperkirakan dari segi komersial tidak akan laku atau kalaupun bisa dijual
harganya sangat tinggi sehingga tidak terjangkau.
Beberapa masalah tentang autobiografi
Kecenderungan untuk melebih-lebihkan
jika berbicara mengenai diri mereka, dan membuat opini seolah sebagai fakta.
Tidak dapat dipastikan. Jika
satu-satunya sumber dari suatu fakta mengenai salah seorang tokoh adalah diri tokoh
tersebut sendiri, maka pembaca tidak dapat memastikannya. Pembaca tidak akan
dapat memastikan harapan, mimpi, pemikiran, dan aspirasi tokoh tersebut.
Walaupun mungkin benar, jika pembaca tidak dapat memastikan hal tersebut, hal
tersebut tidak layak dipublikasikan.
* Orang sering memasukkan informasi ke
dalam otobiografi yang belum pernah diterbitkan di tempat lain, atau merupakan
hasil dari pengetahuan dari tangan pertama. Informasi semacam ini mengharuskan
pembaca untuk melakukan riset primer untuk dapat memastikannya. (Sebagai
contoh: Kecuali jika ukuran sepatu Anda, untuk suatu alasan yang luar biasa,
telah menjadi pengetahuan publik, memasukkan ukuran sepatu Anda ke dalam
artikel mengenai diri Anda adalah riset orisinal, karena untuk memastikan hal
itu mengharuskan pembaca untuk datang kepada Anda dan mengukur kaki Anda
sendiri.).
Pelaksanaan Penulisan Biografi :
TAHAP I : Diadakan pertemuan dengan klien
untuk membicarakan rencana penulisan. Klien akan diberi penjelasan lebih jauh
tentang sistem penulisan biografi yang kami terapkan serta hal-hal lain yang
perlu diketahui klien. Klien kemudian menetapkan bentuk dan jenis biografi yang
diinginkan.
TAHAP II : Keinginan klien akan kami bawa
dalam pertemuan dengan sesama anggota kreatifnet untuk didiskusikan dan
direncanakan. Setelah itu kami akan menghubungi klien untuk melakukan
pembicaraan lebih lanjut. Bila semuanya oke, akan diadakan penandatanganan
kontrak penulisan.
TAHAP V: Hasil penyusunan dalam bentuk naskah
tertulis akan diserahkan kepada klien untuk dikoreksi. Lama pengoreksian oleh
klien maksimal satu minggu. Setelah itu, naskah dikembalikan lagi kepada kami.
TAHAP VI: Perbaikan serta pemrosesan akhir
kami lakukan. Bila ada yang kurang jelas, klien akan kami hubungi lagi.
TAHAP VII: Tahap penulisan dianggap selesai.
Hasil akhir berupa naskah jadi dalam bentuk print-out dan CD kami serahkan
kepada klien. Untuk memperbanyak dalam bentuk buku atau CD akan diadakan
pembicaraan lanjutan antara kami dan klien.
Saat menulis biografi, seorang penulis
berupaya menyajikan perjalanan kehidupan seorang tokoh. Biasanya, ungkapan
ekspresi waktu yang bervariasi dapat menjadikan tulisan lebih menarik dan tidak
menonton.
Selain itu hal-hal yang perlu dilakukan
dalam menulis sebuah biografi antara lain
:
Pilih seseorang yang menarik perhatian
Anda.
Temukan fakta-fakta utama mengenai
kehidupan orang tersebut.
Mulailah dengan ensiklopedia dan catatan
waktu.
Pikirkan, apa lagi yang perlu Anda
ketahui mengenai orang itu, bagian mana dari hidupnya yang ingin lebih banyak
Anda tuliskan.
Beberapa pertanyaan yang mungkin dapat
dijadikan pertimbangan misalnya:
Apa yang membuat orang ini istimewa atau
menarik?
Dampak apa yang telah ia lakukan bagi
dunia atau orang lain?
Kata sifat apa yang mungkin akan sering
Anda gunakan untuk menggambarkan orang ini?
Contoh apa yang dapat dilihat dari
hidupnya yang menggambarkan sifat tersebut?
Kejadian apa yang membentuk atau
mengubah kehidupan orang itu?
Apakah ia mampu mengatasi rintangan
tersebut? Apakah ia mengatasinya dengan mengambil resiko? Atau dengan
keberuntungan?
Apakah dunia akan menjadi lebih baik
atau lebih buruk jika orang ini tidak pernah hidup? Bagaimana bisa dan mengapa?
Lakukan juga penelitian lebih lanjut
dengan bahan-bahan dari perpustakaan atau internet untuk membantu Anda menjawab
pertanyaan-pertanyaan di atas serta supaya cerita Anda lebih menarik.
Berikut ini ungkapan ekspresi waktu yang dapat
digunakan. Menjelaskan hubungan waktu urutan peristiwaPertama kali, pada mulanya;o
Pertama kali, pada mulanya;
Kemudian,lalu,berikutnya,sesudahitu,setelahini,
setelah/peristiwa/kejadian ini
Akhirnya Untuk menunjukkan satu waktu
Pada (usia/umur) 12, saat berusia 12
(tahun)
Tahun lalu, tahun ini, tahun mendatang,
tahun berikutnya, hari berikutnya setahun yang lalu Untuk menunjukkan periode
waktu yang terus berlanjut. Selama masa remaja, waktu saya remaja, selama tiga
tahun, untuk waktu yang lama. Sejak (awal periode yang terus berlanjut)
Preposisi
Di … (nama tempat, arah), pada … (tanggal/bulan/tahun)
Autobiografi
Autobiografi sebenarnya hampir sama
dengan biografi karena kontennya sama – sama menceritakan kisah hidup
seseorang. Berbedaanya adalah apabila biografi ditulis oleh orang lain, maka
autobiografi ditulis oleh tokoh itu sendiri, sehingga tokoh yang diceritakan
jelas masih hidup saat autobiografi ditulis.
Sedangkan biografi tokoh yang
diceritakan bisa hidup bisa juga sudah meninggal. Selain itu, jika dalam
biografi kisah – kisah yang diceritakan berasal dari sumber- sumber yang
tertulis, berbeda dengan autobiografi yang ditulis berdasarkan ingatan penulis
atau tokoh itu sendiri, sehingga kebenaranya bisa jadi hanya diketahui oleh
penulis itu sendiri.
Selanjutnya, autobiografi biasanya lebih
menekankan pada kisah perjuangan si penulis selama hifup. Jika kita membaca
biografi dan autobiografi, biasanya cerita di autobiografi lebih menyentuh
karena diceritakan oleh tokoh itu sendiri.
Contoh
autobiografi :
nama Lengkap saya Desta Adi Prianka,
saya biasa di panggil Desta. Saya berumur 18 tahun pada 12 febuari tahun ini.
Saya adalah anak dari pasangan Dwi
Astari dan Dedi Riyadi. Saya bertempat tinggal di Lamongan, saat ini sedang
menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada jurusan Kesehatan Hewan semester
pertama. Sejak saya kecil saya memang sudah tertarik dengan kesehatan hewan.
Oleh karena itu saya memilih mengambil jurusan ini. Orang tua dan keluarga juga
mendukung jurusan yang saya ambil.
Ridwan Saidi
Ridwan Saidi (lahir di Jakarta, 2 Juli
1942; umur 74 tahun) adalah mantan anggota DPR, ahli sejarah dan seorang
budayawan Betawi. Lulusan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas
Indonesia ini menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat melalui Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) pada tahun 1977-1987. Sebagai seorang budayawan Betawi,
Ridwan banyak terlibat dalam aktivitas pelestarian budaya serta menulis
buku-buku mengenai masyarakat Betawi.
Ridwan Saidi menikah dengan Yahma
Wisnani dan dikaruniai 5 anak.
PENDIDIKAN
•SR Tamansari, Jakarta (1955)
•SMPN II, Jakarta (1959)
•SMAN I Budi Utomo, Jakarta (1962)
Fakultas Publistik, Universitas
Padjadjaran (tidak selesai), 1962-1963
Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan
Kemasyarakatan (sekarang FISIP), Universitas Indonesia, 1963-1976
KARIR
•Kepala Staf Batalion Soeprapto Resimen
Mahasiswa Arief Rahman Hakim, 1966
•Sekretaris Jendral Persatuan Mahasiswa
Islam Asia Tenggara, 1973-1975
•Ketua KNPI (1973-1978)
•Ketua Umum PB HMI, 1974-1976
•Anggota DPR Fraksi Partai Persatuan
Pembangunan, 1977-1982 dan 1982-1987
•Wakil Ketua Komisi APBN, 1977-1982
•Wakil Ketua Komisi X, 1982-1987
•Ketua Umum Partai Masyumi Baru,
1995-2003
•Ketua Steering Comittee Kongres
Kebudayaan, 2003
•Direktur Eksekutif Indonesia Democracy
Watch
•Ketua Komite Waspada Komunisme
PENGHARGAAN
Karya Penerbitan:
•Golkar Pascapemilu 1992, 1993
•Anak Betawi Diburu Intel Yahudi, 1996
•Profil Orang Betawi: Asal muasal,
kebudayaan, dan adat istiadatnya, 1997
•Status Piagam Jakarta: Tinjauan hukum
dan sejarah, 2007
•Fakta dan Data Yahudi di Indonesia,
2008
KEGIATAN LAIN
•White House Conference on Youth,
Colorado, Amerika Serikat, 1971
•Australia-Indonesia Dialogue, Canberra,
Australia, 1981
•International Parliament Union
Conference, Manila, Filipina, 1982
•ASEAN Parliament Conference, Singapura,
1983
•Muktamar Rakyat Islam se-Dunia, Irak,
1993
•Babylonian Cultural Festival, Irak,
1994
http://www.prbahasaindonesia.com/2016/05/perbedaan-biografi-autobiografi.html
https://pandjipainting.wordpress.com/tokoh-senibudayaa/
http://www.gobetawi.com/2014/09/mengenal-lebih-dekat-dengan-ridwan-saidi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar