Tujuan
mempelajari Ilmu Budaya Dasar dilihat dari sudut pandang mahasiswa:
· Mengusahakan kepekaan kita ( mahasiswa )
terhadap lingkungan budaya,sehingga kita lebih mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru,tertutama untuk kepentingan profesi kita.
· Mengusahakan agar kita (mahasiswa)
sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin
masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerah dan pengkotakan
disiplin yang ketat.
· Mengusahakan wahana komunikasi para
akademisi agar kita (mahasiswa) lebih mampu berdialog satu sama lain.Dengan
memiliki satu bekal yang sama,para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam
berkomunikasi.
· Memberi kesempatan kepada kita (mahasiswa)
untuk memperluas pandangan kita tentang
masalah kemanusian dan budaya serta mengembangan daya kritis kita terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
· Mengenal lebih dalam diri kita sendiri
maupun orang lain yang sebelumnya lebih mengenal luarnya saja
·
Mengenal perilaku diri sendiri maupun
orang lain
·
Sebagai bekal penting untuk pergaulan
hidup
·
Perlu bersikap luwes dalam pergaulan
setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
·
Tanggap terhadap hasil budaya manusia
secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran
perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
· Memiliki penglihatan yang jelas
pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di
sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek
moyang leluhur kita yang luhur nilainya
·
Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli
dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai
disiplin ilmu yang kaku.
· Sebagai jembatan para saran yang berbeda
keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam
memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan
masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi
khususnya Dharma pendidikan
Pengertian
budaya
Budaya merupakan
cara hidup yang berkembang, serta dimiliki bersama oleh kelompok orang, serta
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya ini terbentuk dari berbagai
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, perkakas,
bahasa, bangunan, pakaian, serta karya seni.
Bahasa
sebagaimana juga sebuah budaya, adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari
manusia sehingga kebanyakan manusia lebih cenderung menganggap sebagai sebuah
warisan secara genetis. Saat orang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang
yang berbeda budaya, serta lebih menyesuaikan perbedaannya, dan membuktikan
bahwa budaya itu dapat dipelajari.
Budaya merupakan
pola hidup yang menyeluruh. budaya memiliki sifat yang kompleks, abstrak, serta
luas. Bebagai budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur sosial-budaya
ini tersebar, serta meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Pengertian
Budaya Menurut Para Ahli :
- Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat
itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
- Herskovits, memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic.
- Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian
nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
- Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang
sebagai anggota masyarakat.
- Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat.
- Menurut Koentjaraningrat, Budaya merupakan sebuah sistem gagasan &
rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam
kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan
belajar.
- Menurut Linton, Budaya merupakan keseluruhan dari sikap & pola perilaku serta
pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan & dimilik
oleh suatu anggota masyarakat tertentu.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk
kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu
pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan
pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
- Ilmu-ilmu
Alamiah ( natural scince )
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan
suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini
lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan 100% salah. Yang termasuk
kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain astronomi, fisika, kimia, biologi,
kedokteran, mekanika.
- Ilmu-ilmu
Sosial ( social scince )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu
alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran.
Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat
berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain
ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, antropologi sosial, sosiologi
hukum, dan sebagainya.
- Pengetahuan
Budaya ( the humanities )
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan
mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan
yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian
inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti
seni tari, seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar
(Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain, Ilmu
Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai
bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan
dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya.
Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan
budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo
humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan
mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Definisi kebudayaan
Bermacam
definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan, serta meliputi sistem ide atau sebuah gagasan
yang ada dalam pikiran seorang manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan suatu
perwujudan kebudayaan merupakan benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, yang berupa prilaku, serta benda-benda yang
bersifat nyata, sebagai contoh pola perilaku, peralatan hidup, bahasa,
organisasi sosial, seni, religi, dsb, yang semuanya yang keseluruhannya
ditujukan untuk membantu manusiad dalam melangsungkan kehidupan dalam
bermasyarakat.
Unsur-Unsur
Budaya
Ada beberapa
pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara
lain sebagai berikut:
a. Melville
J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- Alat-alat teknologi
- Sistem ekonomi
- Keluarga
- Kekuasaan politik
b. Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama
antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam
sekelilingnya
- Organisasi ekonomi
- Alat-alat, dan lembaga-lembaga atau
petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan
utama)
- Organisasi kekuatan (politik)
c. C.
Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal
categories of culture) yaitu:
- Bahasa
- Sistem pengetahuan
- Sistem tekhnologi, dan peralatan
- Sistem kesenian
- Sistem mata pencarian hidup
- Sistem religi
- Sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur :
- Id
Id adalah
satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir atau sistem dasar
kepribadian. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku
naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis,
sehingga komponen utama kepribadian.Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang
berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan.
Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan atau
ketegangan.
Sebagai contoh,
peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan
atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa
kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis
sampai tuntutan id terpenuhi.
Dorongan-dorongan dari Id dapat dipusatkan melalui
proses primer yang dapat diperoleh dengan tiga cara:
a.
Perbuatan
Seorang bayi
yang sedang timbul dorongan primitifnya,misalnya menangis karena ingin menyusui
ibunya. Bayi akan berhenti menangis ketika ia menemukan putting susu ibunya dan
mulai menyusu.
b.
Fungsi kognitif
Yaitu kemampuan
individu untuk membayangkan atau mengingat hal-hal yang memuaskan yang pernah
dialami dan diperoleh. Dalam kasus ini individu akan berhayal terhadap hal-hal
yang nikmat atau menyenangkan.
c.
Ekspresi dari Afek atau Emosi
Yaitu dengan
memperhatikan emosi tertentu akan terjadi pengurangan terhadap
dorongan-dorongan premitifnya.
Namun, segera
memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita
diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita
meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan
keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial
tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan
yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan
pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk
memuaskan kebutuhan.
- Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk
menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan
bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia
nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan
keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip
realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan
untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id
itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan
memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak
terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di
dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses
primer id.
Contoh:
dalam pertandingan sepak bola. Tak jarang kita lihat
ada pemain yang bersitegang, terutama apabila terjadi pelanggaran. Ketika
bersitegang, sikap yang ditunjukkan para pemain Eropa akan berbeda dengan sikap
yang diperlihatkan para pemain Indonesia. Dalam kebanyakan pertandingan Liga
Eropa yang kita saksikan di televisi, apabila pemain saling bersitegang, mereka
beradu mulut dan bahkan saling berhadapan. Mata melotot dan urat-urat leher pun
tampak menjadi tegang. Namun, setelah melampiaskan kekesalan dan amarah
masing-masing, mereka pun bisa segera melanjutkan pertandingan dengan baik.
Adapun di Indonesia, tak jarang kita menyaksikan persitegangan antara dua
pemain, namun merembet pada pemain lain sehingga menyebabkan perkelahian massal
antarpemain.
- Superego
Komponen
terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar
internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan
masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk
membuat penilaian. Superego
merupakan pengendali dari ego dan id yang bukan berasal dari
dalam diri tetapi dari penyerapan standar aturan dan pranata dari pendidikan
orang tua.
Superego merupakan bagian kepribadian yang berhubungan dengan etika, standar moral dan aturan. Superego berkembang selama 5 tahun pertama kehidupan sebagai respon dari pendidikan orang tua. Perkembangan superego menyerap tradisi dari keluarga dan lingkungan sekitar. Superego berfungsi sebagai pengendali perilaku atau penyaring rangsangan sosial yang tidak memenuhi standar perilaku.
Dalam bahasa sederhana, Superego sering diterjemahkan sebagai conscience atau suara hati. Pelanggaran terhadap suara hati atau standar superego menghasilkan perasaan bersalah, kegelisahan dan rasa khawatir. Superego terus berkembang seiring dengan pertumbuhan dan pengetahuan pribadi seseorang dimana ia menemukan sosok, sistem aturan atau pikiran-pikiran yang diketahuinya dari pergaulan dalam masyarakat yang lebih luas.
Superego merupakan bagian kepribadian yang berhubungan dengan etika, standar moral dan aturan. Superego berkembang selama 5 tahun pertama kehidupan sebagai respon dari pendidikan orang tua. Perkembangan superego menyerap tradisi dari keluarga dan lingkungan sekitar. Superego berfungsi sebagai pengendali perilaku atau penyaring rangsangan sosial yang tidak memenuhi standar perilaku.
Dalam bahasa sederhana, Superego sering diterjemahkan sebagai conscience atau suara hati. Pelanggaran terhadap suara hati atau standar superego menghasilkan perasaan bersalah, kegelisahan dan rasa khawatir. Superego terus berkembang seiring dengan pertumbuhan dan pengetahuan pribadi seseorang dimana ia menemukan sosok, sistem aturan atau pikiran-pikiran yang diketahuinya dari pergaulan dalam masyarakat yang lebih luas.
Ada dua
bagian superego:
Yang ideal ego
mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk
orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi
aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.
Hati nurani
mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat.
Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman
perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan
membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat
diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas
standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir
dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.
contoh
: pada awalnya seorang anak menerima perintah dan larangan dari orang tuanya
pada suatu hal. Pada awalnya anak ini hanya menuruti dan memperhatikan larangan
dan perintahnya saja, dengan akibat memperoleh penghargaan atau hukuman
http://tugaspersonality.blogspot.co.id/2012/11/arti-id-ego-dan-superego.html
http://w-psikologi.blogspot.co.id/2009/03/teori-sigmund-freud-id-egodan-superego.html
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-lengkap.html
http://www.gurupendidikan.com/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-beserta-definisi-dan-unsurnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar