I.
PENGERTIAN SISTEM, INFORMASI DAN PSIKOLOGI
A.
Sistem
Menurut Bertalanffy (1972) sistem adalah sekumpulan komponen
yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Djojodihardjo (1984) sistem adalah sekumpulan objek yang
mencakup hubungan fungsional
Menurut Murdick
(1991) sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau
prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian
atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu
rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.
Menurut Bodnar & Hopwood (2000) sistem adalah kumpulan
sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Marimin,Tanjung, & Prabowo (2006) sistem adalah
suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama
lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu kelompok.
Berdasarkan
definisi dari tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok
komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan
tertentu
B.
Informasi
Menurut Sidharta (1995) informasi adalah data yang disajikan
dalam bentuk yang berguna untuk digunakan membuat suatu keputusan.
Menurut Nuraida (2008) informasi adalah data dengan tolok banding,
atau data yang telah diolah menjadi suatu kesimpulan yang mempunyai makna lebih
jika dibandingkan dengan data semula.
Menurut Romney & Steinbart (2009) informasi merupakan data
yang telah diproses dan diorganisasikan, sehingga dapat memberikan arti atau
manfaat bagi orang yang menggunakannya.
Menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang telah diproses
ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai
nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.
Menurut Anggraeni (2017) informasi adalah data yang diolah
menjadi lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi ketidakpastian
dalam proses pengambilan keputusan mengenai suatu keadaan.
Berdasarkan
definisi dari tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan
data atau fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian rupa sehingga
menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi penerimanya.
C.
Psikologi
Menurut Wilhelm Wundt (1829) psikologi adalah ilmu yang mempelajari
pengalaman-pengalaman yang timbul pada diri manusia, seperti perasaan panca indera,
pikiran, perasaan, dan kehendak.
Menurut Watson (1919) psikolog merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode observasi
yang objektif terhadap rangsangan dan jawaban (respon).
Menurut Koffka (1925) psikologi adalah studi ilmiah mengenai
perilaku makhluk hidup dalam hubungan mereka dengan dunia luar.
Menurut Chaplin (1972) psikologi ialah ilmu pengetahuan mengenai
perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala
ragam kerumitannya ketika bereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan
peristiwa-peristiwa kemasyarakan yang mengubah lingkungan.
Menurut Dakir (1993) psikologi adalah tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan lingkungannya.
Berdasarkan
definisi dari tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu
pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi
mental makhluk hidup secara ilmiah.
D.
Kesimpulan
Sistem informasi psikologi adalah seperangkat elemen atau data
yang mempelajari hubungan antara perilaku dan juga fungsi mental makhluk hidup yang
bertujuan untuk memberi pemahaman kontrol yang lebih baik terhadap perilaku
organisme secara keseluruhan dan juga untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu
baik saat ini atau mendatang.
E.
Contoh-Contoh Sistem Informasi Psikologi
1.
Sistem E – Counseling
Salah satu bentuk nyata aplikasi sistem informasi dalam bidang
psikologi. Dimana hanya dengan menggunakan aplikasi e – counseling ini dan
tentunya dengan menggunakan internet, kita sudah dapat melakukan konseling
dengan seorang psikolog tetapi tidak bertatap muka secara langsung, namun hanya
melalui palikasi ini anda suda bisa melakukan konseling sebagaimana konseling
secara langsung pada umumnya. Setelah itu barulah nanti anda mengatur waktu
bisa bertemu secara attap muka kapan dengan sang psikolog tersebut.
2.
Program SPSS
Aplikasi ini meruapkan sebuah aplikasi yang bisa digunakan oleh
psikolog untuk mengolah data. Data yang bisa di aplikasikan dalam program SPSS
ini adalah data secara kuantitatif. Adapun aplikasi ini sangat membantu seorang
psikolog dalam melakukan penelitian data dalam bentuk kuantitatif, karena hanya
dengan menggunakan aplikasi ini seornag psikolog tidak usah repot – repot kalau harus mengolah data tersebut
secara manual.
3.
Penggunaan Aplikasi Alat Test
Pada umumnya alat test yang diguankan oleh seorang psikolog
ketika ingin melakukan peneliatian terhadap klien nya adalah menggunakan hard
copy, namun sekarang sudah banyak psikolog yang memanfaatkan sistem infomasi
denagn menggunakan aplikasi sebagai alat testnya.
4.
Penggunaan E- Therapy
Memang pada umumnya terapi dilakukan dengan bertemu langsung
dengan seorang psikolog, namun seiring berkembangnya teknologi infomasi, terapi
pun bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi.
5.
Penggunaan E- Coaching
Dengan berkembangnya dunia teknologi infomasi, coaching juga
sudah bisa dilakukan dengan menggunakan sisitem infomasi. Anda bisa langung di
coaching tanpa harus bertemu langsung dengan psikolog tersebut, namun dengan
menggunakan sistem infomasi ini pun sudah cukup.
6.
Test Mental
Melakukan test mental dengan menggunakan aplikasi sistem
infomasi secara langsung juga sudah banyak dilakukan oleh psikolog sekarang
ini. Jadi, testnya tidak harus dilakukan secara manual.
7.
Wawancara
Wawancara pun bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi sistem
informasi, dimana proses wawancaranya hanya melalui aplikasi atau intenet,
berbeda dengan wawancara yang biasanya dilakukan langusng ketemu dengan
orangnya, namun aplikasi berbasi teknologi ini sudah banyak diminati.
8.
Melakukan Psikotest
Melakukan psikotes juga bisa dilakukan dengan menggunakan
siistem informasi. Memang pada umumnya psikotes dilakukan secara langsung,
namun sekarang ini psikotes dengan aplikasi pun sudah bnayak diminati terutama
mereka yang sibuk waktunya.
9.
Mengukur Tingkat Inteligensi
Pada umumnya untuk mengukur tingkat inteligensi seseorang
bisanya menggunakan tes tulis atau tes yang lainnya secara manual, namun dengan
hadirnya teknologi sistem infomasi ini, tes inteligensipun sudah menggunakan
aplikasi yang dirasa lebih efektif penggunaannya.
10.
Mengukur Kepribadian Seseorang
Tidak hanya kecerdasan kepribadian seseorang pun bisa di tes
dengan menggunakan sistem informasi ini. Dengan menggunakan sisitem informasi
ini kepribadian anda bisa di test dan dipastikan hasilnya akurat loh sobat,
tergantung anda menggunakan aplikasi kepribadian yang menurut anda lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni
(2017). Pengantar sistem informasi.
Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
Bertalanffy,
L.V. (1972). General System theory;
foundation, development, application. George Braziller: New York.
Bodnar,
Hopwood. (2000). Sistem informasi
akuntansi, edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Dakir. (1993). Dasar-dasar psikologi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Djojodihardjo,
H. (1984). Pengantar sistem komputer.
Erlangga: Bandung.
Dosen
Psikologi (2017). Penggunaan sistem informasi psikologi. https://dosenpsikologi.com/penggunaan-sistem-informasi-dalam-psiklogi.
Diakses 10 Oktober 2019 pukul 19.45 WIB.
Marimin.,
Tanjung, H., Prabowo, H. (2006). Sistem
informasi manajemen: sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo.
Murdick,
R.G. (1991). Sistem informasi untuk
manajemen modern. Jakarta: Erlangga.
Nuraida,
I. (2008). Manajemen administrasi
perkantoran.Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI).
Romney,
M, & Steinbart, P.J. (2009). Accounting
information systems. USA: Cengage Learning.
Sidharta,
L. (1995). Sistem informasi bisnis :
pengantar sistem informasi bisnis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
Kelompok Gramedia.
Sutabri, T. (2016). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar