Asal Usul kehidupan Di Bumi
Sejak berabad-abad yang lalu hingga sekarang asal usul kehidupan di bumi
menjadi bahan perdebatan , sehingga menimbulkan bebrapa pertanyaan antara lain
sebagai berikut ;
1. apakah kehidupan itu ?
2. dari manakah asal kehidupan ?
Jawaban yang diberika oleh para ahli bermacam-macam , tetapi belum ada
jawaban terakhir yang memuaskan dan dapat diterima semua pihak. Namun bebrapa
teori telah mencoba memberikan jawaban tentang asal-usul kehidupan di planet
bumi ini.
Teori-Teori tersebut adalah sebagai berikut :
Ø Teori Ciptaan
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan
oleh Tuhan. Bumi yang dicipta Tuhan pada masa lalu sampai sekarang mempunyai
ciri yang tidak berubah. Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas
kejadian-kejadian gaib yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap
sebagai ciptaan Tuhan , seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di
didalamnya juga diciptakan oleh-Nya.
Ø Teori Kedaan bumi yang Selalu Tetap
Menurut teori ini bumi tidak mempunyai asal mula. Begitu pula spesies
yang mendiami bumi juga tidak mempunyai asal mulanya.
Ø Teori Cosmozoa
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari
ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah peyelidikan bahwa bahan yang
terdapat pada batu meteor maupun vartu komet yang jatuh ke bumi mengandung
banyak molekul organic sederhana , misalnya cyanogens , asam
hidrocyanida.molekul-molekul organic tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi
benih kehidupan.
Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan.
Kehidupan dapat timbul sekali atau bebrapa kali di berbagai bagian galaksi
dalam waktu yang berbeda.
Ø Teori Abiogenesis
Seorang ahli ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda bernama Antonie
van Leeuwnhoek ( 1632-1723 ) , dengan mikrosop buatannya berjasil menemukan
jasad renik yangn sifatnya hidup dan bergerak-gerak dari setets air rendaman
jerami. Hasil pengamatan ini mengingatkan kembali pada pandangan generation
spontan (abiogenesis) yang dikemukakan olek Aristoteles ( 384-322 SM ). Akan
tetapi , sebagian orang masih meragukan kebenrannya.
Dari sekian banyak orang yang mempermasalahkan teori tersebut , terdapat
seorang ahli ilmu pengetahuan alam bernama Francesco Redi ( 1626-1628 ) yang
dengan teliti tidak segera menerima teori tersbeut. Ia melakukan percobaan yang
hasilnya kemudian membuat pikiran banyak orang menjadi goyah terhadap teori
generation spontanea.
Adapun percobaan yang dilakukan oleh Francesco Redi sebagai berikut. Dia
merebus dua potong daging segar sampai mendidih agar terjadi sterilisasi. Kedua
potongan daging itu dimasukkan ke dalam dua stoples ; stoples pertama terbuka
dan stoplrs kedua tertutup rapat. Kedua stoples tersebut dibiarkan bebrapa hari
, di dalam stoples pertama yang mulutnya terbuka banyak didapatkan larva atau
tempayak lalat , sedangkan di dalam stoples kedua tidak ditemukan larva lalat.
Dari percobaan Francesco Redi tersebut muncul kesimpulan bahwa larva
yang berada di dalam stoples pertama berasal dari telur lalat yang masuk ke
dalam dan meletakkan telurnya , sedangkan di dalam stoples kedua yang tertutup
rapat tidak ditemukan larva karena lalat tidak dapat masuk ke dalam dan
meletakkan telurnya.
Selanjutnya , pada abad ke-18 seorang berkebangsaan Italia bernama
Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799 ) melakukan eksperimen atas dasar pemikiran
seperti eksperimen Francesco Redi , hanya dalam eksperimenya tidak digunakan
daging , tetapi air kaldu. Percobaannya berlangsung sebgai berikut. Disediakan
tiga tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu secukupnya. Tabung
pertama dibiarkan terbuka mulutnya. Tabung kedua dan keyiga dipanaskan sampai
mendidih selama 15 menit.
Tabung kedua dibiarkan mulutnya terbuka ,sedang tabung ketiga mulutnya
tertutup rapat dengan lapisan lilin. Setelah dibiiarkan selama tujuh hari , air
kaldu di dalam tabung yang mulutnya terbuka menjadi keruh akibta timbul bakteri
, sedang kedaan air kaldu di dalam tabung yang mulutnya terttutup masih seperti
semula.
Hasil eksperimen yang dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani ini membuktikan
bahwa timbulnya bakteri bukan terjadi secara spontan , tetapi bakteri muncul
dari spora bakteri yang masuk dan kemudian berkembang pada air kaldu.
Dengan percobaan Redi dan Spallanzani teori generation spontanea menjadi
goyah. Namun demikian , sebagian orang menetang kebenaran percobaan Spallanzani
serta mempertahankan kebenaran teori lama. Mereka menunjuk percobaan tersebut
masih ada kelemahannya , yaitu pada tabung yang tertutup sebenarnya masih
terdapat gejala generation spontanea , tetapi karena tertutup tidak ada gaya
yang masuk untuk hidup.
Ø Teori Biogenesis
Kelemahaan percobaan spallanzi kemudian dicoba disempurnakan oleh lois
Pasteur ( 1822-1895 ) ahli biokimia dan mikrobiologi dari prancis. Pada tabung
kedua percobaan spallanzi, mulut tabung dittutup dengan pipa berbentuk leher
angsa sehingga ruangan di dalam bakteri masih berhubungan dengan udara luar.
Bentuk seperti ini memungkinkan bakteri dan spora bakteri tidak dapat masuk ke
dalam air kaldu. Setelah beberapa hari ternyata hasilnya sama dengan percobaan
spallanzi. Maka tumbanglah teori abiogenesis dan timbul teori biogenesis dengan
slogan omne ex ovo omne ovum ex vivo
Ø Teori Biologi Modern ( Evolusi Biokimia )
Menurut teori ini , asal kehidupan yang pertama adalah reaksi-reaksi
kimiawi yang menghasilkan asam amino pembentuk protein. Asam amino merupakan
dasar pemebntukan setiap sel.
Asam amino tersusun dari unsure C,H,O dan N sebagai unsure utama. Di atmosfer banayak terdapat gas CH4 , Nh3 , H2O , dan H2 yang jika terkena loncatan bunga api listrik dapat membentuk asam amino. Teori terbentuknya asam amino do atmosfer dikemukakan oleh Harold Urey dan Oparin.
Teori Urey dibuktikan kebenarannya oleh Stanley Miller. Kehidupan
pertama terjadi di laut , kemudian organisme mengalami evolusi dengan hidup di
darat.
Perlu diketahui bahwa Evolusi merupakan perkembangan mahluk hidup
yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu lama dari bentuk yang
sederhana kea rah bentuk yang kompleks.Setelah eksperimen lois pateur dapat
menumbangkan teori generation spontanea, timbul masalah baru, yaitu dimanakah
unsure kehidupan itu pertama kali timbul.? Banyak pihak yang berpendapat bahwa
kehidupan muncul akibat dari reaksi-reaksi kimiawi yang diawali molekul
berukuran kecil.
Molekul-molekul kecil satu dengan yang lain, dengan bantuan energi atau
panas, menghasilkan molekul berukuran besar, atau dari senyawa anorganik
menjadi senyawa organic terutama protein sebagi bahan dasar atau inti sel
mahluk hidup. Kejadian ( secara teoritis ) tersebut merupakan awal terbentuknya
sel yang bersifat primitive. Kejadianya yang pertama kali diperkirakan di laut
sebgai tempat yang berenergi cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk
reaksi-reaksi kimia.
Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa kehidupan pertama terjadi
di atmosfer, atas dasar terbentuknya asam amino ( protein ) sebgagai dasar
subsastansi kehidupan. Pada suatu saat terbentuknya bumi di atmosfer kaya akan
molekul CH4,NH3,H2, dan H2O yang semuanya berupa gas. Gas-gastersebut sampai
sekarang banyak terdapat di atmosfer dan terssusun dari atom-atom C,H,O, dan N
yang dijumpai pada asam amino, sedangkan asam amino merupakan zat penyusun
protein. Akibat loncatan bunga listrik sewaktu terjadi halilintar dan radiasi
sinar kosmik, molekul-molekul itu breaksi membentuk asam amino. Adanya asam
amino sinar memungkinkan terbentuknya kehidupan. Bentuk kehidupan ini
diperkirakan sama seperti virus.
Perkiraan diatas yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari atmosfer,
dikemukakan oleh Harold Urey ( 1893 ) ahli kimia amerika dan Oparin ( 1929 )
ahli biokimia Rusia.walupun urey dan oparin berbeda kebangsaan dan zzaman,
teapi keduanya berprinsip sama sehingga pendapat itu dikenal dengan teori Urey
maupun Oparin . Melalui proses evolusi bentuk kehidupan yang pertama itu
berkembang menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti sekarang ini. Untuk
membuktikan kebenaran teori yang dikemukakan oleh Harold Urey, seorang
mahasiswa dari universitas Chicago bernama Stanley Miller ( 1953 ) dengan
kecermatan dan ketelitianya, berhasil membuat alat pembuktian berupa tabung
kaca dengan kelengkapan pengaturan untuk memasukan gas-gas CH4,NH3,H2,dan H2O.
Alat itu juga dilengkapi dengan elektroda-elektroda yang berhubungan
dengan sumber listrik. Sumber listrik berfungsi sebagi loncatan bunga api
listrik dan sekaligus pencampur gas-gas tadi. Ternyata dalam percobaan ini
apabila loncatan listrik bertegangan tinggi dialirkan segera terjadi reaksi
kimia dan terbentuk senyawa kimia berupa asam amino.
Evolusi Biologi dimlai di Cekungan-Cekungan di Pantai
Telah diterangkan di muka bahwa kehidupan pertama kali diperkirakan
terjadi di laut. Dengan demikian , organisme mengalami evolusi dari air menuju
darat. Semua mahluk hidup mempunyai unsure-unsur persamaan. Sebagai contoh ,
sel mahluk hidup semuanya mempunyai protoplasma. Jika setiap hewan diciptakan
secara terpisah dan tidak mempunyai hubungan kekerabatan , maka setiap hewan
akan berbeda. Demikian juga pada invertebrate , baik yang habitatnya di air
maupum di darat mempunyai persamaan dan terjadi evolusi dari air menuju darat.
Sebagai contoh , perkembangan capung dari ordo Odonata yang meliputi Isoptera
dan Archiptera.
Perkembangan capung mengalami evolusi ; salah satunya adalah pergantian
habitat dari air menuju darat , yaitu penetasan larva trejadi di air sedang
imago atau bentuk dewasa hidup di darat. Perpindahan dari air menuju darat
diikuti perubahan fungsi anggota tubuh , seperti alat pernafasan dan alat
berenang. Contoh lain yang mengalami perkembanagn yang sama adalah ordo Diptera
dengan salah satu anggotanga adalah nayamuk.
Di samping itu peralihan dari bahan tidak hidup menjadi sel hidup
memerlukan rentang waktu yang sangat lama. Secara hipotetik , perkembanagn
prokariotik terjadi pada atmosfer purba yang terbatas. Organisme pertama yang
mempu mengembangkan diri dalam perairan yang kaya bahan organic adalah
organisme peragi. Organisme ini memiliki fungsi dasar metabolesme anaerobic.
Perairan yang kaya akan CO2 da SO4 menyebabkan efektifnya evolusi
organisme pada atmosfer electron-elekrton kea rah pembentukan ATP.
Peralihan dari atmosfer purba menjadi atmosfer yang mengandung merupakan masa evolusi besar mahluk hidup. Setelah tersedia oksigen atau O2 perkembanagn eukariotik mulai terjadi dan banyak menempati relung ekologik. Perkembangan mikroorganisme , yang meliputi perkembangan fisiologis dan metabolisme , menjadi lebih baik dengan ditandai perkembangan kromosom maupun pemindahan gen yang cukup cepat.
Peralihan dari atmosfer purba menjadi atmosfer yang mengandung merupakan masa evolusi besar mahluk hidup. Setelah tersedia oksigen atau O2 perkembanagn eukariotik mulai terjadi dan banyak menempati relung ekologik. Perkembangan mikroorganisme , yang meliputi perkembangan fisiologis dan metabolisme , menjadi lebih baik dengan ditandai perkembangan kromosom maupun pemindahan gen yang cukup cepat.
Teori Evolusi Biokimia
Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap
dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer
primitif dengan energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik kompleks.
Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan
timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi
dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan
"soppurba" tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan
membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang
kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid
sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai
"selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada koaservat.
Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan "organisme heterotrofik" yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari "sop purba" yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan
mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak
hidup ke benda hidup.
Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn,
sedang teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara
eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja
belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan
itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri
sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga
kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan inteligensia.
Asal Usul Kehidupan
Evolusionis menyatakan bahwa makhluk hidup membentuk diri mereka sendiri
secara mandiri dari benda mati. Namun, ini adalah dongeng takhayul abad
pertengahan yang bertentangan dengan hukum dasar biologi.
Bagi kebanyakan orang, pertanyaan "apakah manusia berasal dari kera atau tidak" muncul dalam benak mereka ketika teori Darwin disebutkan. Tapi sebelum membahas masalah ini, sebenarnya masih terdapat beragam pertanyaan yang harus dijawab oleh teori evolusi. Pertanyaan pertama adalah bagaimana makhluk hidup pertama muncul di bumi.
Bagi kebanyakan orang, pertanyaan "apakah manusia berasal dari kera atau tidak" muncul dalam benak mereka ketika teori Darwin disebutkan. Tapi sebelum membahas masalah ini, sebenarnya masih terdapat beragam pertanyaan yang harus dijawab oleh teori evolusi. Pertanyaan pertama adalah bagaimana makhluk hidup pertama muncul di bumi.
Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk
hidup pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda
mati secara kebetulan. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas
bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu organisme hidup terbentuk secara
kebetulan akibat pengaruh angin, hujan dan halilintar. Tetapi, pernyataan
evolusi ini bertentangan dengan salah satu prinsip paling mendasar biologi:
Kehidupan hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati
tidak dapat memunculkan kehidupan.
Sel yang Membelah Diri
"" Hukum paling mendasar dari kehidupan adalah
"kehidupan hanya berasal dari kehidupan". Suatu makhluk hidup hanya
dapat muncul dari kehidupan sebelumnya""
Kepercayaan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan sebenarnya
sudah ada dalam bentuk kepercayaan takhayul sejak abad pertengahan. Menurut
teori ini, yang disebut "spontaneous generation", tikus diyakini
dapat muncul secara alami dari gandum, atau larva lalat muncul "tiba-tiba
dengan sendirinya secara kebetulan" dari daging. Saat Darwin mengemukakan
teorinya, keyakinan bahwa mikroba dengan kemauan sendiri membentuk dirinya
sendiri dari benda mati juga sangatlah umum.
Lumpur yang berubah menjadi makhluk hidup
Nama ilmiah dari gambar di atas ini adalah "Bathybius
Haeckelii", yang berarti "Lumpur Haeckel". Ernst Haeckel,
seorang pendukung gigih teori evolusi, mencoba mengamati lumpur yang berhasil
dikeruk dengan cawan dan menganggapnya sangat menyerupai sejumlah sel yang
dilihatnya di bawah
mikroskop. Berdasarkan pengamatan ini, ia menyatakan bahwa lumpur ini adalah
materi tak hidup yang berubah menjadi organisme hidup. Haeckel dan rekannya,
Darwin, meyakini kehidupan memiliki struktur sederhana sehingga dapat terbentuk
dari benda mati. Akan tetapi, ilmu pengetahuan abad ke-20 menunjukkan bahwa
kehidupan tidak pernah dapat muncul dari sesuatu yang tak hidup.
Penemuan
biologiwan Prancis, Louis Pasteur, mengakhiri kepercayaan ini. Sebagaimana
perkataannya: "Pernyataan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan
telah terkubur dalam sejarah untuk selamanya". Setelah Pasteur, para
evolusionis masih berkeyakinan bahwa sel hidup pertama terbentuk secara
kebetulan. Namun, semua percobaan dan penelitian yang dilakukan sepanjang abad
ke-20 telah berakhir dengan kegagalan. Pembentukan "secara kebetulan"
sebuah sel hidup tidaklah mungkin terjadi, bahkan untuk membuatnya melalui
proses yang disengaja di laboratorium tercanggih di dunia pun ternyata tidak
mungkin.
Spontaneous
Generation: Takhayul Abad Pertengahan
Di antara
kepercayaan takhayul yang diyakini masyarakat abad pertengahan adalah benda
mati dapat memunculkan kehidupan dengan sendirinya secara tiba-tiba. Saat itu
diyakini, misalnya, katak dan ikan terbentuk dengan sendirinya dari lumpur di
dasar sungai. Di kemudian hari terungkap, hipotesis yang dikenal sebagai
"spontaneous generation (kemunculan tiba-tiba)" ini adalah kebohongan
belaka. Akan tetapi, di kemudian hari dengan skenario yang sedikit berbeda,
kepercayaan ini dihidupkan kembali dengan nama "teori evolusi".
Oleh
karenanya, pertanyaan tentang bagaimana makhluk hidup pertama muncul telah
menempatkan teori evolusi dalam kesulitan sejak awal. Salah satu tokoh utama
pendukung teori evolusi tingkat molekuler, Prof. Jeffrey Bada, membuat
pengakuan berikut ini:
Saat ini,
ketika kita meninggalkan abad keduapuluh, kita masih dihadapkan pada masalah
terbesar yang belum terpecahkan pada saat kita memasuki abad keduapuluh:
Bagaimana kehidupan muncul pertama kali di bumi?
MITOS
"EVOLUSI KIMIAWI"
Evolusionis
terkenal, Alexander Oparin, muncul dengan gagasan "evolusi kimiawi"
di awal abad ke-20. Gagasan ini menyatakan bahwa sel hidup pertama muncul
secara kebetulan melalui sejumlah reaksi kimia yang terjadi pada kondisi bumi
purba. Akan tetapi, tak satu evolusionis pun, termasuk Oparin sendiri, yang
mampu memberikan satu pun bukti yang mendukung gagasan "evolusi
kimia". Sebaliknya, setiap penemuan baru di abad ke-20 menunjukkan
kehidup-an terlalu kompleks untuk dapat terbentuk secara kebetulan. Evolusionis
terkenal Leslie Orgel membuat pengakuan berikut ini: "(Dengan
mempelajaristruktur DNA, RNA, dan protein) seseorang mestinya berkesimpulan:
ternyata kehidupan tidak akan pernah dapat terbentuk melalui reaksi-reaksi
kimiawi."
Selain
menggugurkan teori evolusi, hukum "kehidupan muncul dari kehidupan
sebelumnya" juga menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama muncul di bumi
dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan ini berarti ia diciptakan oleh Allah.
Allah, Dia-lah satu-satunya Pencipta yang dapat menghidupkan benda mati. Dalam
Alquran disebutkan, "Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
mengeluarkan yang mati dari yang hidup." (QS. Ar-Ruum, 30:19)
Kesimpulan
Berdsarkan
pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa masing-msing para ahli ilmu
pengetahuan alam memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai asal usul
kehidupan sesuai dengan eksperimen-eksperimen yang telah dilekaukannya.
masing-masing pendapat tersebut didasrkan oleh percobaan yang telah dibuktikan
sendiri oleh para ahli tersebut. Dan berdasarkan percobaan yang telah
dilekukan tersebut masing-masing memiliki kelemahan-kelemahan sehingga
masing-masing teori yang dipaparkannya saling melengkapi satu sama lain.
[Senja]
Karya: Boy Chandra
Senja adalah rasa sedih yang menutup kisah dengan cara sendiri
Senja ibarat perpisahan yang dilakukan dengan suka cita
Perpisahan yang dilakukan dengan warna warni
Perpisahan yang dirayakan dengan membakar langit
Memburaikan bias cahaya berwarna digumpalan awan
Cahaya berwarna yang akhirnya saling melepaskan,saling meninggalkan
Senja adalah bagian dari perpisahan yang manis juga dramatis
Meski sebenarnya perpisahan tetap memisahkan, dan yang terpisah pasti selalu diiringi sedih
Diakui atau tidak begitu adanya...
Senja adalah rasa sedih yang menutup kisah dengan cara sendiri
Senja ibarat perpisahan yang dilakukan dengan suka cita
Perpisahan yang dilakukan dengan warna warni
Perpisahan yang dirayakan dengan membakar langit
Memburaikan bias cahaya berwarna digumpalan awan
Cahaya berwarna yang akhirnya saling melepaskan,saling meninggalkan
Senja adalah bagian dari perpisahan yang manis juga dramatis
Meski sebenarnya perpisahan tetap memisahkan, dan yang terpisah pasti selalu diiringi sedih
Diakui atau tidak begitu adanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar