A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup,
karena itu menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat
atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di
dunia. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam
waktu yang singkat saja, tetapi melalui proses waktu yang lama sehingga hasil
pemikiran itu dapat terbukti kenyataannya. Pandangan hidup pada dasarnya
mempunyai unsur-unsur yaitu, cita-cita,
kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan.
Menurut saya, pandangan hidup itu adalah sebuah
tujuan hidup yang berisikan hal-hal yang harus tercapai dibeberapa waktu ke
depan dengan adanya usaha keras, do’a serta restu dari orang tua. Pandangan
hidup menurut saya itu seperti tujuan hidup yang setiap langkahnya mengandung
makna sendiri bagi setiap orang yang mempunyai dan menjalaninya untuk mencapai
tujuan itu.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya, akan tetapi
pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan alasannya, yaitu terdiri
dari 3 macam:
1.Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.Pandangan hidup yang berupa ideology yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
3.Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan
hidup yang relative kebenarannya.
B. CITA – CITA
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Apablia cita-cita itu tidak mungkin atau belum terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan, karena untuk mewujudkan cita-cita dibutuhkan usaha dan do’a. Karena usaha tanpa do’a itu tidak akan berhasil dan begitu pula sebaliknya. Cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individ, tepai masyarakat bahkan bangsapun mempunyainya.
Faktor manusia, yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Banyak manusia yang hanya bercita-cita tetapi tidak ada tindakan atau usaha untuk memulai mengejar cita-cita tersebut. Karena diam itu tidak akan membuat cita-cita menjadi kenyataan.
Faktor kondisi, yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut factor yang menguntungkan atau yang menghambat. Jujur saja pada zaman ini banyak anak muda cenderung tipikal manusia yang menginginkan cita-cita itu terwujud secara instan. Belum seberapa usahanya mereka sudah mengeluh, tidak melihat sekitar mereka yang masih lebih sulit tapi tetap semangat mengejar cita-citanya.
Faktor tingginya cita-cita, yang merupakan factor ketiga dalam mencapi cita-cita. Sebagai remaja kita harus mempunyai impian setinggi langit. Jadikan cita-cita yang tinggi itu sebagai motivasi untuk terus meraihnya dan ingat terus keinginan kita mewujudkan cita-cita tersebut bukan hanya untuk diri kira sendiri tetapi untuk membahagiakan orang disekitar kita, terutama orang tua. Bila kita mulai lemah atau bahkan ingin melupakan cita-cita tersebut, ingatlah orang tua kita betapa bahagianya bila kita bisa ewujudkan cita-cita tersebut dan membuat mereka bangga dengan anaknya sendiri.
Cita-cita dalam hidup saya ingin menjadi Psikolog Klinis dan ingin membahagiakan kedua orang tua saya.
sumber :
http://ranahumum.blogspot.co.id/2012/08/strategi-dan-sikap-dalam-menghadapi.html
Cita-cita dalam hidup saya ingin menjadi Psikolog Klinis dan ingin membahagiakan kedua orang tua saya.
Psikologi
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan
ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia
secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog.
Klinis
bersangkutan atau berdasarkan pengamatan klinik
PSIKOLOG
1. Mahasiswa
S2 Profesi Psikologi.
Psikolog adalah gelar S2 Profesi Psikologi. Sarjana
psikologi akan mendapatkan gelar S.Psi dibelakang nama, selanjutnya untuk
mendapatkan gelar Psikolog harus mengambil profesi/ S2 profesi psikologi.
Lulusan S1 non-psikologi dapat
melanjutkan ke S2 Psikologi namun tidak dapat mengambil S2 profesi Psikologi,
misalnya saja S2 Magister Sains Psikologi
2. Praktek
Kerja
Seorang Psikolog atau yang telah mengambil S2
profesi Psikolog akan mendapatkan izin praktek sendiri yang dapat digunakan
untuk membuka biro konsultasi sendiri maupun ikut bergabung dalam biro
konsultasi lainnya. Seorang Psikolog juga
telah memiliki hak terhadap alat tes Psikologi. Maksudnya disini adalah
seorang psikolog dapat menyimpan, menggunakan dan mengoprasikan alat tes
psikologi, serta menginterpretasikan hasil tes kliennya. Psikolog dapat
dikatakan juga sebagai praktisi Psikologi.
Yang memegang hak terhadap alat tes psikologi
hanyalah Psikolog, bukan Magister Sains Psikologi. Namun, Magister Sains
Psikologi (sering dikatakan sebagai ilmuwan
Psikologi) dapat berperan untuk mengembangkan teori Psikologi yang sudah ada
dan dapat menjadi dosen di fakultas Psikologi.
3. Rekan
kerja Psikolog dinamakan "klien"
Psikolog bertugas menangani orang yang mengalami
GMNO (Gangguan Mental Non-Organik). Orang yang datang ke Psikolog untuk meminta
bantuan ini disebut klien. Klien yang datang kepada Psikolog tidak semua yang
“JIwanya sehat”, namun juga bisa datang dengan “Jiwa yang tidak sehat”,
misalnya Kecanduan Minuman keras, atau trauma phobia akibat pemerkosaan. Inipun
bisa ditangani oleh Psikolog terutama Psikolog Medis melalui pendekatan Terapi
Psikologisnya
Psikologi klinis
Psikologi Klinis ialah salah satu bidang terapan
psikologi terapan selain Psikologi Pendidikan, Psikologi Industri dan
Organisasi, dan lain-lain. Psikologi Klinis menggunakan konsep-konsep psikologi
abnormal, psikologi perkembangan, psikopatologi dan psikologi kepribadian,
serta prinsip-prinsip dalam assesmen dan intervensi, untuk dapat memahami dan
memberi bantuan bagi mereka yang mengalami masalah-masalah psikologis, gangguan
penyesuaian diri dan tingkah laku abnormal.
Secara sempit, Psikologi Klinis tugasnya ialah
mempelajari orang-orang abnormal atau subnormal. Tugas utamanya adalah
menggunakan tes yang merupakan bagian integral suatu pemeriksaan klinis yang
biasanya dilakukan di rumah sakit. Namun secara luas, Psikologi Klinis adalah
bidang psikologi yang membahas dan mempelajari kesulitan-kesulitan serta
rintangan-rintangan emosional pada manusia, tidak memandang apakah ia abnormal
atau subnormal. Menurut Phares(1992), psikologi klinis menunjuk pada bidang
yang membahas kajian, diagnosis, dan penyembuhan (treatment) masalah-masalah
psikologis, gangguan (disorders) atau tingkah laku abnormal.
Psikolog Klinis
Psikolog klinis adalah ahli yang latar belakang
pendidikannya dari sejak jenjang pendidikan strata I adalah ilmu perilaku
manusia, untuk kemudian mengikuti pendidikan Magister Psikologi Terapan dengan
mayoring Psikologi Klinis. Pendekatan Holistik mengungkapkan bahwa seorang yang
sakit fisik juga sekaligus sakit mental, karena hubungan resiprokal antara
aspek fisik dan mental tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dengan demikian,
di samping perawatan medis seorang pasien sering membutuhkan pendampingan
Psikolog Klinis untuk membantu pemulihan kesehatan aspek mentalnya. Apalagi,
ketegangan emosi seseorang yang mengalami kesulitan memecahkan masalah psikologis
yang dihadapi sering memanifestasi dalam bentuk keluhan fisik.
Usaha
Usaha adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia
untuk mendapatkan penghasilan berupa uang atau barang yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mencapai kemakmuran hidup. Tentu usaha yang
dilakukan secara terus menerus akan membuahkan hasil yang maksimal.
Perjuangan
Perjuangan berarti segala sesuatu yang dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan. Dalam sebuah perjuangan teerdapat berbagai macam
hambatan. Semakin kita sering mengalami berbagai masalah maka semakin kuat pula
kita.
Arti perjuangan adalah usaha dan kerja keras dalam
meraih hal yang baik sebagai kunci menuju kesuksesan. Perjuangan merupakan
suatu usaha untuk meraih sesuatu yang diharapkan demi kemuliaan dan kebaikan.
Cita-Cita ? Tentunya sebagian besar orang pasti
memiliki cita-cita masing-masing, siapapun itu cita-cita adalah sebuah harapan
yang pasti kita miliki, cita-cita bukan hanya menjadi suatu tujuan hidup bagi
setiap orang namun, juga menjadi penyemangat, pemberi inspirasi dan motivasi untuk
maju dan meningkat.
Namun, seiring dengan perkembangan waktu dan tingkat
kedewasaan , sering cita-cita yang diimpikan dan diharapkan mengalami perubahan
yang dipengaruhi oleh tindakan dan perilaku yang dilakukan, hal ini bukan tidak
mungkin terjadi sebab faktor dari luar dan dari dalam diri sendiri, juga sering
berpengaruh sehingga membuat sebagian besar dari kita melakukan hal-hal negatif
yang berimbas pada cita-cita dan masa depan.
Setidaknya beberapa faktor penghambat cita-cita tersebut antara lain pergaulan yang
salah, penumbuhan karakter dan sikap diri yang tidak benar, passion dan gairah
yang tidak sesuai, masalah ekonomi dan yang paling penting adalah cara
berpikir,
A. PERGAULAN
Pergaulan adalah hal penting kedua setelah
pendidikan di dalam keluarga, sebab dengan adanya pergaulan seseorang bisa
mengenali jati diri dan sikapnya terhadap dunia luar, dan hal ini berpengaruh
besar pada cita-cita anda, dengan bergaul anda mengetahui beberapa hal baru dari
orang lain, dari teman dan dari sahabat anda, dengan bergaul anda menemukan
makna, pengetahuan baru serta yang paling penting adalah cara untuk melihat dan
mengamati dunia yang begitu luas dan ini sangat anda perlukan untuk profesi dan
pekerjaan anda kedepannya namun, jika dalam pergaulan anda tidak memiliki
filter atau penyaring,
maka tentunya pergaulan anda bisa saja berakibat
fatal pada masa depan anda, misalnya dengan bergaul bersama anak-anak preman
maka kemungkinan besar karakter preman juga akan tertanam pada diri anda,
berteman dengan pencuri akan menumbuhkan mental pencuri pada diri anda,
berteman dengan anak-anak yang suka melakukan pergaulan bebas juga akan sangat
berdampak pada psikologis anda dan juga jika anda berteman dengan anak yang suka
mengkonsumsi narkoba maka bisa jadi anda juga akan terjerumus pada hal itu,
anda rasakan atau tidak, pergaulan menjadi suatu tempat yang harus anda jaga
baik-baik, ada 2 penjagaan yang harus anda lakukan yakni kondisi pertemanan dan
lingkup pertemanan, kondisi pertemanan berhubungan erat dengan bagaimana anda
menjalin
hubungan baik dengan teman/sahabat anda dan
terakhir, lingkup pertemanan adalah bagaimana anda berteman dengan orang-orang
dalam suatu lingkungan yang kondusif, mendukung dan mengarahkan pada hal-hal
positif
B. KARAKTER
DAN SIKAP DIRI
Tentunya
sebuah masa depan gemilang dan hidup dengan cita-cita yang anda impikan
dipengaruhi dari sikap dan karakter anda, jika selama ini anda biasa melakukan
hal-hal buruk dan jarang memperhatikan sikap serta tutur kata, kesopanan dan
etika dengan orang lain, bisa jadi anda akan berada di urutan terbawah untuk
meraih cita-cita dan impian andakita harus open mind dengan setiap perilaku dan
tindakan kita, jangan sampai apa yang kita lakukan berakibat pada seseorang dan
seseorang tersebut menaruh respect terhadap kita, syukur-syukur jika respect
tersebut adalah positif namun, jika respectnya negatif ? boleh jadi anda akan
mengalami hal buruk, oleh sebab itu penting untuk memperhatikan tindakan kita
selama ini, instrospeksi diri dan jaga baik-baik sikap kita
C.
PASSION/GAIRAH
Passion atau
gairah hidup bisa diartikan sebagai apa yang menjadi gairah kita dalam bekerja
dan melakukan sesuatu, biasanya ini berkaitan dengan hobbi seseorang, misalnya
Charly Setia Band adalah contoh orang yang meraih cita-cita dengan passion di
dunia tarik suara/musik, Deddy Corbuzier adalah mentalis yang sekarang terkenal
karena mengejar passion-nya di dunia sulap, passion menjadi penentu utama
cita-cita yang nantinya akan anda wujudkan, mengapa harus dengan passion ?
karena dengan passion sebagian besar pekerjaan kita akan dilakukan dengan baik
tanpa kendala, hal ini disebabkan karena kita ber'gairah' mengerjakan tugas
yang dibebankan kepada kita dan ini sangat mempengaruhi
pekerjaan/profesi/cita-cita kita, akan sangat muda mengerjakan suatu tugas yang
sesuai dengan gairah kita ketimbang mengerjakan tugas baru yang dalam
mengerjakannya kita tidak memiliki gairah sedikitpun
C. MASALAH
EKONOMI
Masalah ekonomi menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari suatu cita-cita atau harapan untuk 'bekerja' namun, jangan
beranggapan bahwa anda tidak bisa meraih impian/cita-cita anda untuk bekerja
karena masalah ekonomi, sekali lagi masalah ekonomi hanyalah bagian dari cara
untuk membangun cita-cita bukan menjadi penentu terwujudnya cita-cita anda.
bisa dilihat, ada banyak orang yang bisa
menyekolahkan anaknya ke sekolah mahal dan berkelas namun, justru anaknya hanya
menjadi robot dalam hidupnya, secara materi ia mungkin terlihat mapan namun,
secara karakter dan isi, ia hanya menjalani kehidupan seperti orang pada
umumnya berbeda dengan orang-orang yang berjuang keras menggapai cita-citanya
dari bawah, dan tanpa uang sama sekali, mereka terlihat lebih hidup dan lebih
indah ketimbang mereka yang menikmati hidup tanpa kerja keras, sebagian besar
orang sukses di indonesia adalah mereka yang bekerja dari bawah, membangun
harapan dan kemudian memperjuangkan harapannya dengan kerja keras dan belajar
dan bahkan tidak dengan ''uangnya'' sendiri, mereka menggunakan uang
orang-orang yang mempercayai mereka, kemudian menggunakan uang itu untuk membangun bisnis dan usaha mereka.
charly Setia Band berjibaku dengan kehidupan yang
keras sebelum menjadi vokalis ST 12 yang saat ini sudah menjadi Setia band, apa
yang sekarang terjadi dengan Charly ? ia sudah sukses, meraih cita-cita dan
impiannya, dan itu dimulai bukan dengan uang yang besar tapi, ia mulai dengan
keinginan besar yang diikuti dengan tindakan besar pula
D. PIKIRAN
Anda hanya sebatas yang anda pikirkan, begitupula
impian dan cita-cita anda, jika anda berpikir bahwa anda hanya cukup menjadi
seorang kuli bangunan, maka besar kemungkinan anda akan menjadi itu, maka sudah
saatnya anda merubah batasan pikiran anda dengan berpikir bahwa anda pantas
untuk masa depan yang lebih baik, masa depan yang besar yang siap bagi kehidupan
yang bermanfaat, maka setelah itu perbaiki kualitas diri anda, pergaulan anda,
ketahui apa yang anda mau, apa yang anda bisa dan apa kemampuan anda dan
jadilah orang yang memperjuangkan cita-cita anda
Sikap
dalam menghadapi kegagalan :
1. Mempunyai mental yang kuat ( positif atau
negatif )
Menggambarkan kepada kita bagaimana sikap mental
dapat membuat perbedaan. Saat orang lain mengalami kegagalan atau kehancuran
orang yang mememiliki sikap mental positip akan mampu bertahan menjadi lebih
baik, dan berhasil mencapai sukses.
Tidak ada jalan yang rata dan mudah untuk mencapai
sukses yang sejati. Sukses yang sejati hanya dapat dicapai setelah kita melalui
berbagai rintangan, kesulitan, bahkan kegagalan-kegagalan yang kesemuanya harus
kita hadapi dengan sikap mental positif.
Saat menghadapi kesulitan, tak perluh kita buang
waktu untuk mengeluh, hadapi dengan sikap mental pantang menyerah. Saat
menghadapi kegagalan tak perlu kita buang waktu untuk menyesalinya, bangkit dan
hadapi dengan sikap mental pasti bisa. Saat mendapat teguran atau hinaan tak
perlu kita buang waktu untuk marah atau sakit hati, jadikan teguran atau hinaan
ini sebagai pendorong untuk membuktikan bahwa kita mampu bekerja dengan lebih
baik, bahkan menjadi yang terbaik.
Sikap mental negatif. Yang terpikir dalam benak “
Celaka benar nasibku ini. Habislah sudah hidupku.” Teguran ini menjadi beban
baginya. Sikap mental positif yang terpikir dalam benak, “ Saya harus mengatasi
segala kegagalan ini, dan membuktikan bahwa saya mampu dengan labih baik.”
Teguran itu dijadikannya sebagai cambuk untuk menjalani roda kehidupan.
2. Mempunyai iman yang kuat
Kita harus
mempunyai imam kepada Allah. Bila kita punya iman, maka hal negatif akan jauh
dari kita, sebagai dampak dari menghadapi kegagalan itu, sehingga kita dapat
mempunyai rasa untuk bangkit kembali dari keterpurukan.
3. Mempunyai rasa tanggung jawab pada diri kita
sendiri
“ Saya harus kuat dan mampu bertahan agar dapat
keluar dari penjara ini dalam keadaan hidup, karena ada tugas besar yang
menanti.”
“ Saya tidak
akan sanggup menahan siksaan seberat ini terus menerus.“
Akibatnya dari pemikiran mereka itu beberapa bulan
kemudian banyak dari mereka yang mengalami gangguan jiwa, kematian, dan
tersiksa batin.
Ciptakan Berbagai Skenario
Jalan menuju sukses akan terasa kurang menekan jiwa,
jika kita memutuskan bahwa kegagalan hanyalah suatu pengalaman yang akan
menghantarkan kita untuk mencoba berusaha lagi dengan pendekatan yang berbeda.
Setiap dari
kita pastilah mempunyai cita-cita yang tinggi, namun kita tetap menghadapi
dengan realitas yang tidak sepenuhnya mendukung dan mungkin sering menderita
akan kegagalan dan penolakan dari orang lain. Meskipun tekad kita memaksa diri
untuk tetap gigih berusaha namun citra diri kita bisa memudar akibat kelelahan
dan sikap sinis orang lain.
Dalam
perjalanannya, sering kali kita mengalami saat penuh amarah, stress, depresi,
sebelum akhirnya kita berhasil mencapai tujuan.
Segala sesuatu yang terjadi memiliki hikmah. Orang
yang dapat mengambil pelajaran adalah orang yang memiliki keteguhan dan
kepercayaan diri untuk menjalani hidup masa depan yang lebih baik.
Kita tidak boleh mengijinkan kegelisahan, umpan
balik negatif dan stress mendorong kita untuk melakukan kompromi dengan
aspirasi kita. Apabila kita kecewa kita harus tetap berpegang teguh pada tujuan
kita, sementara kita mengkaji kenyataan yang kita hadapi.
Jika kita menerima gagasan ini maka kita menumbuhkan
semangat yang berbeda serta mencari berbagai strategi lain menuju tujuan. Tekad
kita akan makin teguh dan kita tidak akan mudah kecewa atau marah akibat
peristiwa yang dihadapi.
Pengalaman yang negatif tidak akan membingungkan
kita, jika kita dapat mengantisipasinya sebagai bagian yang wajar dari suatu
proses menuju keberhasilan. Ada 1001 cara jalan menuju Roma, demikian pepatah
mengatakan. Demikian juga untuk mencapai, bisa dengan cara A. Apabila cara A
tidak bisa di lakukan, kita punya cara B. Jika cara B juga sulit, kita punya
cara C. Semakin banyak cara, kita telah mengantisipasi berbagai kemungkinan
yang terjadi untuk mencapai tujuan.
Bertahan dengan Sikap Optimis
Dalam menjalani hidup ini tidak selamanya lancar,
dan terkadang hasil yang kita harapkan, tidak seperti yang kita inginkan. Bila
kita mendapatkan hasil seperti yang kita harapkan, janganlah senang dulu.
Karena setiap sesuatu yang kita jalani akan ada kelanjutan dan dampaknya. Dan
bila kita mendapatkan hasil, tidak seperti yang diharapakan, kita tidak boleh
larut dalam kesedihan, kekecewaan, kekesalan, dan stress, tetapi kita harus
yakin bahwa dengan usaha yang benar, ulet dan sunggguh-sungguh akan terbuka
jalan lebar untuk memperlancar usaha kita mencapai apa yang diinginkan.
Kita dapat melihat sekitar kita yang mengalami
kegagalan dalam hidupnya. Kita perhatikan ada yang menjadi negatif tapi ada
juga akan menjadi positif. Bila kita menemukkan yang positif kita dapat
mencontohnya dan dapat menjadi acuan kita bila suatu saat kita menghadapai
masalah yang sama dengannya. Namun bila kita menemukan yang negatif, janganlah
kita mengikutinya. Namun janganlah juga langsung memvonis mereka. Karena
dibalik hal negatif tersebut mereka punya alasan yang khusus.
Ingatlah bahwa porsi masalah yang kita hadapi
tidaklah sama. Dan juga porsi dari ketahanan mental setiap individu tidaklah
sama. Mungkin pernah dikatakana bila orang pintar maka mereka tidak akan
terhambat dan mengalami kegagalan dalam hidup kita. Hal itu salah besar, karena
kepintaran menjamin kita akan berhasil dalam hidup.
Kita memang harus bersikap optimis, namun janganlah
terlalu berlebihan, karena roda kehidupan selalu berjalan. Adakalanya kita
berada di atas , ada kalanya juga kita berada di bawah.
Bangkit Kembali dan Lakukan yang Terbaik
Tidak ada hal yang sangat luar biasa dalam kesuksesan
seorang manusia. Banyak cara dan jalan yang dapat ditempuh untuk menempa
potensi diri hingga titik maksimum. Harus menjadi prioritas dan dibangun dengan
landasan hormat terhadapa indivudu. Kemitmen terhadap keunggulan dan ponolakan
total terhadap keadaan yang tanggung dan setengah-setengah.
Waktu terus berjalan mengiringi kehidupan manusia
malaju dari satu masa ke masa berikutnya. Menghadapi perubahan demi perubahan.
Seiring dengan perjalanan waktu, selayaknya kita melakukan keanekaragaman
aktivitas yang terbaik dalam menghadapi berbagai perubahan.
Pelajaran yang dapat diambil dari salah satu
pengalaman sekitar kita, bahwa mengerahkan segala sesuatu yang terbaik tidak
selalu berarti melakukan sesuatu yang paling kita mampu, dan tidak pernah
berhenti melakukan lebih dari yang kita bisa. Hal yang paling penting adalah
bagaimana memaksimalkan potensi yang demikian serta mengerjakan hal yang
terbaik secara konsisten.
Kesimpulan
Roda kehidupan manusia di dunia ini harus berjalan
tanpa berhenti. Suatu waktu manusia dapat berada dia atas, namun suatu saat
juga dapat berada di bawah.
Ketahanan diri manusia masing-masing juga sangat
berbeda. Ada yang tahan terhadap hambatan dan siksaan, namun ada juga yang
mudah merengek dan menyerah pada suatu keadaan. Akibatnya dapat berdampak
negatif dalam diri manusia.
Dari hal kedua di ataslah tulisan ini membahas
tentang bagaimana cara bila manusia menghadapai hambatan dalan kehidupan, serta
penjelasan masing-masing dari cara itu.
sumber :
http://ranahumum.blogspot.co.id/2012/08/strategi-dan-sikap-dalam-menghadapi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar