Kamis, 24 Oktober 2019

Sistem Informasi Psikologi (Bagian 2)


I.       Elemen Sistem dan Karakteristik Sistem Pada Sistem Informasi Psikologi

A.           Elemen Sistem

Menurut Anggraeni dan Irviani (2017) elemen sistem adalah bagian terkecil sistem yang dapat didentifikasikan. Jika sebuah sistem cukup besar yang terdiri dari subsistem-subsistem, maka elemen sistem terdapat pada tingkatan yang paling rendah yan dapat dikategorikan sebagai individu.

B.            Elemen-Elemen Sistem

1.      Energi

Memiliki atribut yaitu jumlah dan ongkos energi

2.      Tenaga Kerja

Memiliki atribut, yaitu jumlah tenaga kerja dan upah.

3.      Mesin atau Peralatan

Memiliki atribut, yaitu jenis, jumlah, dan kapasitas.

4.      Bahan Baku

Memiliki atribut, yaitu harga bahan baku, jumlah bahan baku da ongkos.

5.      Bahan Produk

Memiliki atribut, jumlah permintaan, jumlah produk dan harga jual.

C.           Karakteristik Sistem

Menurut Anggraeni dan Irviani (2017) mempunyai sembilan karakteristik sistem, yaitu:

1.      Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membetuk suatu komponen sistem.

2.      Batasan Sistem (Boundary)

Daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.

3.      Sub-Sistem (Sub-System)

Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4.      Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.

5.      Penghubung Sistem (Interface)

Media penghubung antara suatu sub-sistem dengan sub-sistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu sub-sistem ke sub-sistem lainnya.

6.      Memasukan Sistem (Input)

Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.

7.      Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikas menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

8.      Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

9.      Sasaran Sistem (Object)

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

D.           Kriteria Sistem

Menurut Anggraeni dan Irviani (2017) mempunyai lima kriteria sistem, yaitu:

1.      Sistem Deterministik

Sistem yang beroperasi melalui cara yang dapat diramalkan secara tepat. Misalnya: Program komputer yang melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya.

2.      Sistem Tertutup

Sistem yang mandiri (self-contained), sistem ini tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan lingkungannya.

3.      Sistem Probabilistik

Sistem yang dapat diuraikan dalam perilaku yang mungkin, tetapi selalu ada sedikit kesalahan ramalan terhadap jalannya sistem.

4.      Sistem Relatif Tertutup

Sistem yang relatif tersosialisasi dari lingkungannya tetapi tidak sama sekali tertutup dalam arti fisik, hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan mengelola dan memberi keluaran, yang juga telah ditentukan sebelumnya serta memiliki masukan dan keluara yang terkendali.

5.      Sistem Terbuka

Sistem yang mengadakan pertukaran informasi materi atau energi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiiki adaptasi, yaitu dapat menyesuaiakan diri terhadap perubahan keadaan.  


E.            Model Sistem Informasi Psikologi Secara Manual

Salah satu tes kepribadian yang sering digunakan dalam lingkup HRD (Human Resource Departement) untuk merekrut pegawai disuatu perusahan adalah test PAPI Kostick (Personality and Preference Inventory Kostick). Test PAPI Kostik di buat oleh Dr. Max Martin Kostick, guru besar psikologi industri asal Massachusetts, Amerika pada awal tahun 1960-an. PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memperhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan / situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotest.

Perkembangan teknologi komputer untuk bidang psikologi memungkinkan untuk operasi yang lebih canggih. Sistem interpretasi pada komputer pada dasarnya mencari daftar hasil interpretasi pakar pada program yang telah disimpan dikomputer dan akan dipanggil ketika berbagai skor test dan indeks diperoleh. PAPI Kostick sekarang digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan di dunia. Tersedia dalam 25 bahasa, dapat dikerjakan secara online, serta CD-ROM installable.



DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, E.Y & Irvani, R. (2017). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Cemani, D., Arief, A., & Satrio, A. (2016). Sistem pakar tes kepribadian Papi kostick untuk seleksi dan penempatan tenaga kerja. Yogyakarta: Deepublish Publisher.




Kamis, 10 Oktober 2019

Sistem Informasi Psikologi


I.                   PENGERTIAN SISTEM, INFORMASI DAN PSIKOLOGI



A.            Sistem

Menurut Bertalanffy (1972) sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut Djojodihardjo (1984) sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional

 Menurut Murdick (1991) sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.

Menurut Bodnar & Hopwood (2000) sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Marimin,Tanjung, & Prabowo (2006) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu kelompok.

Berdasarkan definisi dari tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu



B.     Informasi

Menurut Sidharta (1995) informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk digunakan membuat suatu keputusan.

Menurut Nuraida (2008) informasi adalah data dengan tolok banding, atau data yang telah diolah menjadi suatu kesimpulan yang mempunyai makna lebih jika dibandingkan dengan data semula.

Menurut Romney & Steinbart (2009) informasi merupakan data yang telah diproses dan diorganisasikan, sehingga dapat memberikan arti atau manfaat bagi orang yang menggunakannya.

Menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

Menurut Anggraeni (2017) informasi adalah data yang diolah menjadi lebih berguna dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan mengenai suatu keadaan.

Berdasarkan definisi dari tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi penerimanya.



C.    Psikologi

Menurut Wilhelm Wundt (1829) psikologi adalah ilmu yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul pada diri manusia, seperti perasaan panca indera, pikiran, perasaan, dan kehendak.

Menurut Watson (1919) psikolog merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode observasi yang objektif terhadap rangsangan dan jawaban (respon).

Menurut Koffka (1925) psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku makhluk hidup dalam hubungan mereka dengan dunia luar.

Menurut Chaplin (1972) psikologi ialah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam kerumitannya ketika bereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakan yang mengubah lingkungan.

Menurut Dakir (1993) psikologi adalah tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

Berdasarkan definisi dari tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental makhluk hidup secara ilmiah.



D.    Kesimpulan

Sistem informasi psikologi adalah seperangkat elemen atau data yang mempelajari hubungan antara perilaku dan juga fungsi mental makhluk hidup yang bertujuan untuk memberi pemahaman kontrol yang lebih baik terhadap perilaku organisme secara keseluruhan dan juga untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu baik saat ini atau mendatang.



E.     Contoh-Contoh Sistem Informasi Psikologi

1.       Sistem E – Counseling

Salah satu bentuk nyata aplikasi sistem informasi dalam bidang psikologi. Dimana hanya dengan menggunakan aplikasi e – counseling ini dan tentunya dengan menggunakan internet, kita sudah dapat melakukan konseling dengan seorang psikolog tetapi tidak bertatap muka secara langsung, namun hanya melalui palikasi ini anda suda bisa melakukan konseling sebagaimana konseling secara langsung pada umumnya. Setelah itu barulah nanti anda mengatur waktu bisa bertemu secara attap muka kapan dengan sang psikolog tersebut.

2.      Program SPSS

Aplikasi ini meruapkan sebuah aplikasi yang bisa digunakan oleh psikolog untuk mengolah data. Data yang bisa di aplikasikan dalam program SPSS ini adalah data secara kuantitatif. Adapun aplikasi ini sangat membantu seorang psikolog dalam melakukan penelitian data dalam bentuk kuantitatif, karena hanya dengan menggunakan aplikasi ini seornag psikolog tidak usah repot –  repot kalau harus mengolah data tersebut secara manual.

3.      Penggunaan Aplikasi Alat Test

Pada umumnya alat test yang diguankan oleh seorang psikolog ketika ingin melakukan peneliatian terhadap klien nya adalah menggunakan hard copy, namun sekarang sudah banyak psikolog yang memanfaatkan sistem infomasi denagn menggunakan aplikasi sebagai alat testnya.

4.      Penggunaan E- Therapy

Memang pada umumnya terapi dilakukan dengan bertemu langsung dengan seorang psikolog, namun seiring berkembangnya teknologi infomasi, terapi pun bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi.

5.      Penggunaan E- Coaching

Dengan berkembangnya dunia teknologi infomasi, coaching juga sudah bisa dilakukan dengan menggunakan sisitem infomasi. Anda bisa langung di coaching tanpa harus bertemu langsung dengan psikolog tersebut, namun dengan menggunakan sistem infomasi ini pun sudah cukup.

6.      Test Mental

Melakukan test mental dengan menggunakan aplikasi sistem infomasi secara langsung juga sudah banyak dilakukan oleh psikolog sekarang ini. Jadi, testnya tidak harus dilakukan secara manual.

7.      Wawancara

Wawancara pun bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi sistem informasi, dimana proses wawancaranya hanya melalui aplikasi atau intenet, berbeda dengan wawancara yang biasanya dilakukan langusng ketemu dengan orangnya, namun aplikasi berbasi teknologi ini sudah banyak diminati.

8.      Melakukan Psikotest

Melakukan psikotes juga bisa dilakukan dengan menggunakan siistem informasi. Memang pada umumnya psikotes dilakukan secara langsung, namun sekarang ini psikotes dengan aplikasi pun sudah bnayak diminati terutama mereka yang sibuk waktunya.

9.      Mengukur Tingkat Inteligensi

Pada umumnya untuk mengukur tingkat inteligensi seseorang bisanya menggunakan tes tulis atau tes yang lainnya secara manual, namun dengan hadirnya teknologi sistem infomasi ini, tes inteligensipun sudah menggunakan aplikasi yang dirasa lebih efektif penggunaannya.

10.  Mengukur Kepribadian Seseorang

Tidak hanya kecerdasan kepribadian seseorang pun bisa di tes dengan menggunakan sistem informasi ini. Dengan menggunakan sisitem informasi ini kepribadian anda bisa di test dan dipastikan hasilnya akurat loh sobat, tergantung anda menggunakan aplikasi kepribadian yang menurut anda lebih baik.





DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni (2017). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Bertalanffy, L.V. (1972). General System theory; foundation, development, application. George Braziller: New York.

Bodnar, Hopwood. (2000). Sistem  informasi  akuntansi, edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Dakir. (1993). Dasar-dasar psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Djojodihardjo, H. (1984). Pengantar sistem komputer. Erlangga: Bandung.

Dosen Psikologi (2017). Penggunaan sistem informasi psikologi. https://dosenpsikologi.com/penggunaan-sistem-informasi-dalam-psiklogi. Diakses 10 Oktober 2019 pukul 19.45 WIB.

Marimin., Tanjung, H., Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen: sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo.

Murdick, R.G. (1991). Sistem informasi untuk manajemen modern. Jakarta: Erlangga.

Nuraida, I. (2008). Manajemen administrasi perkantoran.Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI).

Romney, M, & Steinbart, P.J. (2009). Accounting information systems. USA: Cengage Learning. 

Sidharta, L. (1995). Sistem informasi bisnis : pengantar sistem informasi bisnis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.

Sutabri, T. (2016). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.


Senin, 19 Juni 2017

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar (Bagian 3)










Asal Usul kehidupan Di Bumi

Sejak berabad-abad yang lalu hingga sekarang asal usul kehidupan di bumi menjadi bahan perdebatan , sehingga menimbulkan bebrapa pertanyaan antara lain sebagai berikut ;

1.    apakah kehidupan itu ?

2.    dari manakah asal kehidupan ?

Jawaban yang diberika oleh para ahli bermacam-macam , tetapi belum ada jawaban terakhir yang memuaskan dan dapat diterima semua pihak. Namun bebrapa teori telah mencoba memberikan jawaban tentang asal-usul kehidupan di planet bumi ini.

Teori-Teori tersebut adalah sebagai berikut :

Ø  Teori Ciptaan

Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan oleh Tuhan. Bumi yang dicipta Tuhan pada masa lalu sampai sekarang mempunyai ciri yang tidak berubah. Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas kejadian-kejadian gaib yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai ciptaan Tuhan , seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga diciptakan oleh-Nya.

Ø  Teori Kedaan bumi yang Selalu Tetap

Menurut teori ini bumi tidak mempunyai asal mula. Begitu pula spesies yang mendiami bumi juga tidak mempunyai asal mulanya.

Ø  Teori Cosmozoa

Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah peyelidikan bahwa bahan yang terdapat pada batu meteor maupun vartu komet yang jatuh ke bumi mengandung banyak molekul organic sederhana , misalnya cyanogens , asam hidrocyanida.molekul-molekul organic tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi benih kehidupan.

Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan. Kehidupan dapat timbul sekali atau bebrapa kali di berbagai bagian galaksi dalam waktu yang berbeda.

Ø  Teori Abiogenesis

Seorang ahli ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda bernama Antonie van Leeuwnhoek ( 1632-1723 ) , dengan mikrosop buatannya berjasil menemukan jasad renik yangn sifatnya hidup dan bergerak-gerak dari setets air rendaman jerami. Hasil pengamatan ini mengingatkan kembali pada pandangan generation spontan (abiogenesis) yang dikemukakan olek Aristoteles ( 384-322 SM ). Akan tetapi , sebagian orang masih meragukan kebenrannya.

Dari sekian banyak orang yang mempermasalahkan teori tersebut , terdapat seorang ahli ilmu pengetahuan alam bernama Francesco Redi ( 1626-1628 ) yang dengan teliti tidak segera menerima teori tersbeut. Ia melakukan percobaan yang hasilnya kemudian membuat pikiran banyak orang menjadi goyah terhadap teori generation spontanea.

Adapun percobaan yang dilakukan oleh Francesco Redi sebagai berikut. Dia merebus dua potong daging segar sampai mendidih agar terjadi sterilisasi. Kedua potongan daging itu dimasukkan ke dalam dua stoples ; stoples pertama terbuka dan stoplrs kedua tertutup rapat. Kedua stoples tersebut dibiarkan bebrapa hari , di dalam stoples pertama yang mulutnya terbuka banyak didapatkan larva atau tempayak lalat , sedangkan di dalam stoples kedua tidak ditemukan larva lalat.

Dari percobaan Francesco Redi tersebut muncul kesimpulan bahwa larva yang berada di dalam stoples pertama berasal dari telur lalat yang masuk ke dalam dan meletakkan telurnya , sedangkan di dalam stoples kedua yang tertutup rapat tidak ditemukan larva karena lalat tidak dapat masuk ke dalam dan meletakkan telurnya.

Selanjutnya , pada abad ke-18 seorang berkebangsaan Italia bernama Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799 ) melakukan eksperimen atas dasar pemikiran seperti eksperimen Francesco Redi , hanya dalam eksperimenya tidak digunakan daging , tetapi air kaldu. Percobaannya berlangsung sebgai berikut. Disediakan tiga tabung yang masing-masing diisi dengan air kaldu secukupnya. Tabung pertama dibiarkan terbuka mulutnya. Tabung kedua dan keyiga dipanaskan sampai mendidih selama 15 menit.

Tabung kedua dibiarkan mulutnya terbuka ,sedang tabung ketiga mulutnya tertutup rapat dengan lapisan lilin. Setelah dibiiarkan selama tujuh hari , air kaldu di dalam tabung yang mulutnya terbuka menjadi keruh akibta timbul bakteri , sedang kedaan air kaldu di dalam tabung yang mulutnya terttutup masih seperti semula.

Hasil eksperimen yang dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani ini membuktikan bahwa timbulnya bakteri bukan terjadi secara spontan , tetapi bakteri muncul dari spora bakteri yang masuk dan kemudian berkembang pada air kaldu.

Dengan percobaan Redi dan Spallanzani teori generation spontanea menjadi goyah. Namun demikian , sebagian orang menetang kebenaran percobaan Spallanzani serta mempertahankan kebenaran teori lama. Mereka menunjuk percobaan tersebut masih ada kelemahannya , yaitu pada tabung yang tertutup sebenarnya masih terdapat gejala generation spontanea , tetapi karena tertutup tidak ada gaya yang masuk untuk hidup.

Ø  Teori Biogenesis

Kelemahaan percobaan spallanzi kemudian dicoba disempurnakan oleh lois Pasteur ( 1822-1895 ) ahli biokimia dan mikrobiologi dari prancis. Pada tabung kedua percobaan spallanzi, mulut tabung dittutup dengan pipa berbentuk leher angsa sehingga ruangan di dalam bakteri masih berhubungan dengan udara luar. Bentuk seperti ini memungkinkan bakteri dan spora bakteri tidak dapat masuk ke dalam air kaldu. Setelah beberapa hari ternyata hasilnya sama dengan percobaan spallanzi. Maka tumbanglah teori abiogenesis dan timbul teori biogenesis dengan slogan omne ex ovo omne ovum ex vivo

Ø  Teori Biologi Modern ( Evolusi Biokimia )

Menurut teori ini , asal kehidupan yang pertama adalah reaksi-reaksi kimiawi yang menghasilkan asam amino pembentuk protein. Asam amino merupakan dasar pemebntukan setiap sel.

Asam amino tersusun dari unsure  C,H,O dan N sebagai unsure utama. Di atmosfer banayak terdapat gas CH4 , Nh3 , H2O , dan H2  yang jika terkena loncatan bunga api listrik dapat membentuk asam amino. Teori terbentuknya asam amino do atmosfer dikemukakan oleh Harold Urey dan Oparin.
Teori Urey dibuktikan kebenarannya oleh Stanley Miller. Kehidupan pertama terjadi di laut , kemudian organisme mengalami evolusi dengan hidup di darat.

Perlu diketahui bahwa Evolusi merupakan perkembangan mahluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu lama dari bentuk yang sederhana kea rah bentuk yang kompleks.Setelah eksperimen lois pateur dapat menumbangkan teori generation spontanea, timbul masalah baru, yaitu dimanakah unsure kehidupan itu pertama kali timbul.? Banyak pihak yang berpendapat bahwa kehidupan muncul akibat dari reaksi-reaksi kimiawi yang diawali molekul berukuran kecil.

Molekul-molekul kecil satu dengan yang lain, dengan bantuan energi atau panas, menghasilkan molekul berukuran besar, atau dari senyawa anorganik menjadi senyawa organic terutama protein sebagi bahan dasar atau inti sel mahluk hidup. Kejadian ( secara teoritis ) tersebut merupakan awal terbentuknya sel yang bersifat primitive. Kejadianya yang pertama kali diperkirakan di laut sebgai tempat yang berenergi cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk reaksi-reaksi kimia.

Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa kehidupan pertama terjadi di atmosfer, atas dasar terbentuknya asam amino ( protein ) sebgagai dasar subsastansi kehidupan. Pada suatu saat terbentuknya bumi di atmosfer kaya akan molekul CH4,NH3,H2, dan H2O yang semuanya berupa gas. Gas-gastersebut sampai sekarang banyak terdapat di atmosfer dan terssusun dari atom-atom C,H,O, dan N yang dijumpai pada asam amino, sedangkan asam amino merupakan zat penyusun protein. Akibat loncatan bunga listrik sewaktu terjadi halilintar dan radiasi sinar kosmik, molekul-molekul itu breaksi membentuk asam amino. Adanya asam amino sinar memungkinkan terbentuknya kehidupan. Bentuk kehidupan ini diperkirakan sama seperti virus.

Perkiraan diatas yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari atmosfer, dikemukakan oleh Harold Urey ( 1893 ) ahli kimia amerika dan Oparin ( 1929 ) ahli biokimia Rusia.walupun urey dan oparin berbeda kebangsaan dan zzaman, teapi keduanya berprinsip sama sehingga pendapat itu dikenal dengan teori Urey maupun Oparin . Melalui proses evolusi bentuk kehidupan yang pertama itu berkembang menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti sekarang ini. Untuk membuktikan kebenaran teori yang dikemukakan oleh Harold Urey, seorang mahasiswa dari universitas Chicago bernama Stanley Miller ( 1953 ) dengan kecermatan dan ketelitianya, berhasil membuat alat pembuktian berupa tabung kaca dengan kelengkapan pengaturan untuk memasukan gas-gas CH4,NH3,H2,dan H2O.

Alat itu juga dilengkapi dengan elektroda-elektroda yang berhubungan dengan sumber listrik. Sumber listrik berfungsi sebagi loncatan bunga api listrik dan sekaligus pencampur gas-gas tadi. Ternyata dalam percobaan ini apabila loncatan listrik bertegangan tinggi dialirkan segera terjadi reaksi kimia dan terbentuk senyawa kimia berupa asam amino.  

Evolusi Biologi dimlai di Cekungan-Cekungan di Pantai

Telah diterangkan di muka bahwa kehidupan pertama kali diperkirakan terjadi di laut. Dengan demikian , organisme mengalami evolusi dari air menuju darat. Semua mahluk hidup mempunyai unsure-unsur persamaan. Sebagai contoh , sel mahluk hidup semuanya mempunyai protoplasma. Jika setiap hewan diciptakan secara terpisah dan tidak mempunyai hubungan kekerabatan , maka setiap hewan akan berbeda. Demikian juga pada invertebrate , baik yang habitatnya di air maupum di darat mempunyai persamaan dan terjadi evolusi dari air menuju darat. Sebagai contoh , perkembangan capung dari ordo Odonata yang meliputi Isoptera dan Archiptera.

Perkembangan capung mengalami evolusi ; salah satunya adalah pergantian habitat dari air menuju darat , yaitu penetasan larva trejadi di air sedang imago atau bentuk dewasa hidup di darat. Perpindahan dari air menuju darat diikuti perubahan fungsi anggota tubuh , seperti alat pernafasan dan alat berenang. Contoh lain yang mengalami perkembanagn yang sama adalah ordo Diptera dengan salah satu anggotanga adalah nayamuk.

Di samping itu peralihan dari bahan tidak hidup menjadi sel hidup memerlukan rentang waktu yang sangat lama. Secara hipotetik , perkembanagn prokariotik terjadi pada atmosfer purba yang terbatas. Organisme pertama yang mempu mengembangkan diri dalam perairan yang kaya bahan organic adalah organisme peragi. Organisme ini memiliki fungsi dasar metabolesme anaerobic.

Perairan yang kaya akan CO2 da SO4  menyebabkan efektifnya evolusi organisme pada atmosfer electron-elekrton kea rah pembentukan ATP.
Peralihan dari atmosfer purba menjadi atmosfer yang mengandung merupakan masa evolusi besar mahluk hidup. Setelah tersedia oksigen atau O2  perkembanagn eukariotik mulai terjadi dan banyak menempati relung ekologik. Perkembangan mikroorganisme , yang meliputi perkembangan fisiologis dan metabolisme , menjadi lebih baik dengan ditandai perkembangan kromosom maupun pemindahan gen yang cukup cepat.

Teori Evolusi Biokimia

Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik kompleks.

 

Evolusi Biologi

Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan "soppurba" tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada koaservat.

Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan "organisme heterotrofik" yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari "sop purba" yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan
mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda hidup.

Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan inteligensia.


Asal Usul Kehidupan                             

Evolusionis menyatakan bahwa makhluk hidup membentuk diri mereka sendiri secara mandiri dari benda mati. Namun, ini adalah dongeng takhayul abad pertengahan yang bertentangan dengan hukum dasar biologi.
Bagi kebanyakan orang, pertanyaan "apakah manusia berasal dari kera atau tidak" muncul dalam benak mereka ketika teori Darwin disebutkan. Tapi sebelum membahas masalah ini, sebenarnya masih terdapat beragam pertanyaan yang harus dijawab oleh teori evolusi. Pertanyaan pertama adalah bagaimana makhluk hidup pertama muncul di bumi.

Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk hidup pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda mati secara kebetulan. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu organisme hidup terbentuk secara kebetulan akibat pengaruh angin, hujan dan halilintar. Tetapi, pernyataan evolusi ini bertentangan dengan salah satu prinsip paling mendasar biologi: Kehidupan hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati tidak dapat memunculkan kehidupan.


Sel yang Membelah Diri

"" Hukum paling mendasar dari kehidupan adalah "kehidupan hanya berasal dari kehidupan". Suatu makhluk hidup hanya dapat muncul dari kehidupan sebelumnya""

Kepercayaan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan sebenarnya sudah ada dalam bentuk kepercayaan takhayul sejak abad pertengahan. Menurut teori ini, yang disebut "spontaneous generation", tikus diyakini dapat muncul secara alami dari gandum, atau larva lalat muncul "tiba-tiba dengan sendirinya secara kebetulan" dari daging. Saat Darwin mengemukakan teorinya, keyakinan bahwa mikroba dengan kemauan sendiri membentuk dirinya sendiri dari benda mati juga sangatlah umum. 

Lumpur yang berubah menjadi makhluk hidup

Nama ilmiah dari gambar di atas ini adalah "Bathybius Haeckelii", yang berarti "Lumpur Haeckel". Ernst Haeckel, seorang pendukung gigih teori evolusi, mencoba mengamati lumpur yang berhasil dikeruk dengan cawan dan menganggapnya sangat menyerupai sejumlah sel yang dilihatnya di bawah mikroskop. Berdasarkan pengamatan ini, ia menyatakan bahwa lumpur ini adalah materi tak hidup yang berubah menjadi organisme hidup. Haeckel dan rekannya, Darwin, meyakini kehidupan memiliki struktur sederhana sehingga dapat terbentuk dari benda mati. Akan tetapi, ilmu pengetahuan abad ke-20 menunjukkan bahwa kehidupan tidak pernah dapat muncul dari sesuatu yang tak hidup.

Penemuan biologiwan Prancis, Louis Pasteur, mengakhiri kepercayaan ini. Sebagaimana perkataannya: "Pernyataan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan telah terkubur dalam sejarah untuk selamanya". Setelah Pasteur, para evolusionis masih berkeyakinan bahwa sel hidup pertama terbentuk secara kebetulan. Namun, semua percobaan dan penelitian yang dilakukan sepanjang abad ke-20 telah berakhir dengan kegagalan. Pembentukan "secara kebetulan" sebuah sel hidup tidaklah mungkin terjadi, bahkan untuk membuatnya melalui proses yang disengaja di laboratorium tercanggih di dunia pun ternyata tidak mungkin.

Spontaneous Generation: Takhayul Abad Pertengahan

Di antara kepercayaan takhayul yang diyakini masyarakat abad pertengahan adalah benda mati dapat memunculkan kehidupan dengan sendirinya secara tiba-tiba. Saat itu diyakini, misalnya, katak dan ikan terbentuk dengan sendirinya dari lumpur di dasar sungai. Di kemudian hari terungkap, hipotesis yang dikenal sebagai "spontaneous generation (kemunculan tiba-tiba)" ini adalah kebohongan belaka. Akan tetapi, di kemudian hari dengan skenario yang sedikit berbeda, kepercayaan ini dihidupkan kembali dengan nama "teori evolusi".

Oleh karenanya, pertanyaan tentang bagaimana makhluk hidup pertama muncul telah menempatkan teori evolusi dalam kesulitan sejak awal. Salah satu tokoh utama pendukung teori evolusi tingkat molekuler, Prof. Jeffrey Bada, membuat pengakuan berikut ini:

Saat ini, ketika kita meninggalkan abad keduapuluh, kita masih dihadapkan pada masalah terbesar yang belum terpecahkan pada saat kita memasuki abad keduapuluh: Bagaimana kehidupan muncul pertama kali di bumi?

 

MITOS "EVOLUSI KIMIAWI"

Evolusionis terkenal, Alexander Oparin, muncul dengan gagasan "evolusi kimiawi" di awal abad ke-20. Gagasan ini menyatakan bahwa sel hidup pertama muncul secara kebetulan melalui sejumlah reaksi kimia yang terjadi pada kondisi bumi purba. Akan tetapi, tak satu evolusionis pun, termasuk Oparin sendiri, yang mampu memberikan satu pun bukti yang mendukung gagasan "evolusi kimia". Sebaliknya, setiap penemuan baru di abad ke-20 menunjukkan kehidup-an terlalu kompleks untuk dapat terbentuk secara kebetulan. Evolusionis terkenal Leslie Orgel membuat pengakuan berikut ini: "(Dengan mempelajaristruktur DNA, RNA, dan protein) seseorang mestinya berkesimpulan: ternyata kehidupan tidak akan pernah dapat terbentuk melalui reaksi-reaksi kimiawi."


 

Selain menggugurkan teori evolusi, hukum "kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya" juga menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama muncul di bumi dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan ini berarti ia diciptakan oleh Allah. Allah, Dia-lah satu-satunya Pencipta yang dapat menghidupkan benda mati. Dalam Alquran disebutkan, "Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup." (QS. Ar-Ruum, 30:19)

 

Kesimpulan

Berdsarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa masing-msing para ahli ilmu pengetahuan alam memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai asal usul kehidupan sesuai dengan eksperimen-eksperimen yang telah dilekaukannya. masing-masing pendapat tersebut didasrkan oleh percobaan yang telah dibuktikan sendiri oleh para ahli  tersebut. Dan berdasarkan percobaan yang telah dilekukan tersebut masing-masing memiliki kelemahan-kelemahan sehingga masing-masing teori yang dipaparkannya saling melengkapi satu sama lain.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
[Senja]
Karya: Boy Chandra

Senja adalah rasa sedih yang menutup kisah dengan cara sendiri
Senja ibarat perpisahan yang dilakukan dengan suka cita
Perpisahan yang dilakukan dengan warna warni
Perpisahan yang dirayakan dengan membakar langit
Memburaikan bias cahaya berwarna digumpalan awan
Cahaya berwarna yang akhirnya saling melepaskan,saling meninggalkan
Senja adalah bagian dari perpisahan yang manis juga dramatis
Meski sebenarnya perpisahan tetap memisahkan, dan yang terpisah pasti selalu diiringi sedih
Diakui atau tidak begitu adanya...